Arist Merdeka Sirait: Korban Diancam oleh Pelaku
Hal ini diungkap Aris saat menggelar jumpa pers di Aula komisi Nasional perlindungan anak, Rabu (10/8/2016),Pasar Rebo, Jakrta Timur.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan wartawan magang, Fransdian Ricardo Purba
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Komnas Perlindungan Anak (KPA) Arist Merdeka Sirait menduga, pemerkosaan terhadap siswi magang M(17) yang dilakukan oleh tiga oknum pegawai pemkot dinas pariwisata Jakarta Pusat, sudah direncanakan.
Hal ini diungkap Aris saat menggelar jumpa pers di Aula komisi Nasional perlindungan anak, Rabu (10/8/2016),Pasar Rebo, Jakrta Timur.
Menurut kesaksian korban ungkap Arist, peristiwa dan kejadian tersebut berlangsung pada jam 12 siang,3 Agustus lalu di lantai 6. Di ruangan kerja Dinas Pariwisata Jakarta Pusat.
Arist menuturkan, kejadian keji tersebut berlangsung pada jam 12 siang, bersamaan dengan jam makan siang pegawai.
"Korban dibius oleh dua orang terlebih dahulu. Lalu diikat dengan tali rafia,diseret ke pelaku lain berinisial AA yang sudah dikenal oleh korban, menunggu di ruangan sepi," ungkap Arist.
Menurut pengakuan korban kepada Arist, setelah tersadar dari pengaruh bius, rok dan celana dalam korban sudah terbuka
dan bercak sperma menempel di celana korban.
Korban juga menuturkan, lanjut Aris, saat kembali mengenakan celana, pelaku AA juga berada di sampingnya. Sempat terlihat mengeenakan celana dalamnya.
"Celana dalam itu menjadi barang bukti untuk penyelidikan polisi. Korban juga menjelaskan diancam oleh pelaku apabila melaporkan kejadian tersebut ke atasan," ungkapnya.