Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Kecelakaan Anak-anak Lewat Kurikulum Pendidikan

Sepanjang 2010-2015, setidaknya 176 ribu anak-anak di bawah umur menjadi korban kecelakaan di jalan.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Cegah Kecelakaan Anak-anak Lewat Kurikulum Pendidikan
ist

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang 2010-2015, setidaknya 176 ribu anak-anak di bawah umur menjadi korban kecelakaan di jalan.

Artinya, setiap hari terdapat 85 anak-anak di bawah 15 tahun yang menjadi korban kecelakaan.

Tak heran jika Indonesia masih punya catatan kelam di jalan raya. Setiap jam, terjadi 10 kecelakaan lalu lintas jalan yang merenggut tiga jiwa.

Anak-anak di bawah umur menjadi salah satu kelompok usia yang rentan sebagai korban, bahkan sebagai pelaku kecelakaan.

Tunggu dulu, di sisi lain, anak-anak di bawah umur yang menjadi pelaku kecelakaan ternyata juga cukup memprihatinkan.

Dalam rentang 2010-2015, sedikitnya tercatat 27 ribu anak-anak yang memicu terjadinya kecelakaan di jalan.

Melihat kondisi tersebut, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Lalu Lintas yang ke-61 yang jatuh pada 2016, Ditlantas Polda Metro Jaya bersama dua mitra dari dunia usaha, yaitu GLESTRA dan Skolastika menggelar seminar pendidikan. Seminar bertajuk 'Keselamatan Berlalu Lintas di Kurikulum Pemerintah' digelar pada 24 Agustus 2016, di Hotel The Hermitage, Jakarta.

BERITA REKOMENDASI

“Melalui seminar pendidikan ini diharapkan, tentunya bersama-sama dengan pakar pendidikan dan dukungan media, dapat membantu kami menyuarakan tentang save our kids,” ujar Kombes Pol. Syamsul Bahri, Direktur Lalulintas Ditlantas Polda Metro Jaya, dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu (9/8).

Menurut Martha D. Silalahi, Head of Project HUT Lalu Lintas 61, pembicara yang akan dihadirkan dalam seminar pendidikan tersebut antara lain Prof. Dr. Muhadjir Effendi, Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI dan Prof. Rhenald Kasali, Ph.d. Lalu, Prof. Arief Rahman, Kombes Pol. Syamsul Bahri, Direktur Lalulintas Ditlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Budi Widjanarko, Direktur BINMAS Polda Metro Jaya, dan Nona Pooroe Utomo, M.Si. “Lewat kegiatan ini kami ingin membantu pihak kepolisian untuk mencegah dan atau menekan angka kematian anak-anak akibat kecelakaan lalu lintas," kata dia, di tempat yang sama.

Ditambahkan oleh Rafael David Pasaribu, salah satu shareholder GLESTRA, selain seminar, kegiatan lainnya adalah Forum Diskusi Bisnis yang akan mengangkat tema 'Masa Depan Transportasi Berbasis Aplikasi di Indonesia', pada 8 September 2016, di hotel The Hermitage, Jakarta. Pembicara yang akan dihadirkan mencakup Ir. Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan RI, Kombes Pol. Syamsul Bahri, Direktur Ditlantas Polda Metro Jaya,Nadiem Makarim Pendiri sekaligus CEO GOJEK, Direktur Utama PT. Blue Bird, Tbk., CEO PT. Express Transindo Utama, Tbk., Managing Director UBER Indonesia & GRAB INDONESIA.

“Wajah industri bisnis transportasi di tanah air pernah tercoreng akibat tindakan anarkis yang merugikan banyak pihak.. Saat ini, bisnis transportasi berbasis aplikasi, di satu sisi dapat menciptakan peluang kerja baru namun di sisi lain, memunculkan polemik dan bumerang. Persaingan bisnis adalah hal yang biasa terjadi namun sebaiknya disikapi dengan bijaksana, beretika dan tidak merugikan banyak pihak” ujarnya

Selain itu, penyelenggara juga menggelar lomba foto dan menulis khusus untuk kalangan media yang durasinya akan dimulai sejak 10 Agustus hingga batas akhir pengumpulan 10 September 2016 dengan tema 'Wajah Polisi Lalu Lintas' dan lomba selfie untuk kalangan umum.


Puncak acara HUT Lalu Lintas 61 akan dilaksanakan 18 September 2016 di area Car Free Day Bundaran HI - Imam Bonjol, Jakarta Pusat dengan penyerahan komik dari pihak penyelenggara kepada Ditlantas Polda Metro Jaya sebanyak 35.000 buku.

"Komik ini menceritakan keseharian pesepeda motor di perkotaan. Sang tokoh, yakni pesepeda motor menghadapi tantangan dan godaan untuk melanggar aturan di jalan. Sang pesepeda motor kadang tidak berdaya,” ujar Edo Rusyanto, editor komik 'Selamat ya di Jalan', di Jakarta, Rabu (10/8).

Dia menambahkan, kisah komik juga menceritakan saat sang tokoh memboncengi nenek yang terus menggodanya untuk melakukan pelanggaran. “Pergulatan batin kadang kalah oleh realita yang memaksa pesepeda motor melawan arah atau berkendara tidak punya SIM," Edo Rusyanto yang juga Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman).

Keseluruhan rangkaian kegiatan bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk terus menggalakkan kampanye 'Safety & Difensive Riding' di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Di kawasan Jakarta dan sekitarnya, pada 2015, tercatat 18 kasus kecelakaan per hari. Kecelakaan itu merenggut dua korban jiwa per hari.
Sepanjang 2012-2015, di wilayah Polda Metro Jaya tercatat lebih dari 26 ribu kasus kecelakaan. Kasus itu berujung menewaskan sekitar 2.800 jiwa dan melukai lebih dari 29 ribu pengguna jalan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas