TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sebuah bank BRI di Jalan Pramuka, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi disatroni perampok bersenjata api pada Jumat (12/8/2016) pukul 16.30 atau sesaat pegawai tengah menutup bank.

Beruntung aksi pelaku gagal karena mendapat perlawanan dari petugas keamanan bank.

Sandy (26) salah seorang pegawai menuturkan, perampok berjumlah satu orang dengan dibekali pistol rakitan jenis revolver.

Menurut dia, pelaku masuk ke dalam bank setelah keluar dari ruangan anjungan tunai mandiri (ATM) yang ada di bangunan sebelah.

"Pas masuk ke dalam bank, dia langsung menodongkan pistol ke teman saya si Fahmi (27)," ujar Sandy kepada wartawan di lokasi kejadian pada Jumat (12/8) petang.

Sandy mengatakan, kehadiran pelaku seketika membuat seluruh karyawan menjadi panik. Pelaku kemudian memaksa seluruh pegawai untuk berjongkok dan tengkurap di lantai.

Sementara dia yang berada di bagian belakang, diam-diam melaporkan kejadian tersebut ke pimpinan. "Setelah itu, saya dan pimpinan memberitahu ke rekan lainnya yang ada di lantai atas dan berlindung diri," kata Sandy.

Sementara itu, Fahmi (27) pegawai lainnya menambahkan, sempat tak berkutik ketika keningnya ditempelkan sepucuk pistol oleh pelaku.

"Saya hanya pasrah dan mengikuti perintah pelaku saat kening saya ditempelkan pistol," ujar Fahmi.

Fahmi melanjutkan, saat seluruh pegawai menuruti perintah pelaku, tak disangka salah seorang sekuriti setempat melakukan perlawanan dari arah belakang.

Petugas sekuriti itu, berusaha mengambil pistol yang ditodongkan ke sejumlah karyawan. "Pistol tak berhasil diambil, tapi karena panik akhirnya dia melarikan diri," kata Fahmi.

"Pelaku kemungkinan berjumlah satu orang, kalau kata warga yang melihat tadi katanya dia naik angkot," tambahnya.

Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Timur, Komisaris Susgarwanto mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan menginterogasi saksi-saksi dan mengolah tempat kejadian perkara (TKP).

"Terkait ciri-ciri pelaku masih kita dalami dari keterangan saksi," jelas Susgarwanto.

Guna mengungkap identitas pelaku, kata dia, pihaknya akan mempelajari rekaman kamera CCTV di bank tersebut. "Rekaman kamera CCTV pasti diperiksa," ucapnya.

Apabila tertangkap, pelaku akan dikenakan hukuman berlapis yaitu Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan UU Darurat No. 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam/senjata api tanpa dokumen resmi dengan hukuman penjara di atas lima tahun penjara. (Fitriyandi Al Fajri)