Ahok: Saya Bisa Jadi Superman Pertama di Indonesia
Ahok menyadari pilihan maju parpol menurunkan integritasnya.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengibaratkan dirinya bisa menjadi Superman, tokoh pahlawan super dalam komik pertama, bila maju melalui jalur perseorangan dan kalah dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Integritas Ahok dipertanyakan oleh seorang peserta acara Young on Top National Conference 2016 yang diselenggarakan di Kartini Expo, Balai Kartini, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (13/8/2016).
Utamanya, setelah dia memilih jalur partai politik dibandingkan maju perseorangan dengan dukungan dari relawan Teman Ahok.
Ahok menyadari pilihan maju parpol menurunkan integritasnya.
Dia mengatakan, bila maju independen, dirinya akan menjadi sosok yang dikagumi masyarakat Indonesia, laiknya tokoh Superman. Meski kalah di Pilkada DKI.
"Saya jadi simbol perlawanan semua orang," ujar Ahok. Saya akan jadi manusia pertama di Indonesia yang Superman," kata dia.
Setelah kalah di Pilkada DKI dan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI habis pada Oktober 2017, dia bisa keliling Indonesia seraya menunggu proses Pemilihan Presiden 2019.
Ahok mengibaratkan saat Susilo Bambang Yudhoyono muncul membentuk Partai Demokrat.
Ahok juga bisa saja muncul dengan membentuk partai baru.
Dia meyakini masyarakat yang kepercayaannya mulai luntur dengan parpol akan mendukungnya setelah membentuk partai baru.
Karena dia sudah menjadi simbol perlawanan masyarakat yang tak percaya parpol, berkaca dari pilihannya maju independen dalam Pilkada DKI.
"Tapi apa itu tujuannya? Bukan. Tujuan hidup saya adalah mengadministrasi keadilan sosial," ucapnya.
Maju Parpol Menurunkan Integritas
Ahok tahu betul maju melalui parpol menurunkan integritasnya.
Karena yang tadinya, masyarakat menganggap dirinya sebagai simbol perlawanan semua orang karena maju independen, tapi berbalik arah maju parpol.
"Saya menukar beras jadi ubi, emas jadi perak. Sekarang nilai saya agak turun sedikit. Kenapa turun? Tadi saya simbol perlawanan semua orang, tiba-tiba ikut parpol. Saya tidak bisa jualan lagi parpol keroyokin saya. Saya menurunkan level saya, tapi itulah keadilan. Itulah keadilan nasional," ujar Ahok
Dia beranggapan ada kepentingan yang lebih besar dibandingkan kepentingan secara personal.
Tidak meruntuhkan satu pilar demokrasi Indonesia, yakni partai politik. Karenanya dia memutuskan maju melalui diusung Nasdem, Hanura, dan Golkar.
"Saya tanya, kenapa Anda mendukung? Mereka jawab, 'Kami takut terjadi deparpolisasi. Seandainya kami (parpol) semua melawan Anda dan Anda menang melalui jalur independen, di situlah deparpolisasi. Orang tidak percara kepada partai'," kata Ahok.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.