Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aburizal Bakrie Jabarkan ''Indonesia, Garis Batas Pernyataan dan Impian''

Acara penganugerahan Penghargaan Achmad Bakrie XIV-2016 telah dilangsungkan Sabtu (20/8) malam di auditorium Jakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Aburizal Bakrie Jabarkan ''Indonesia, Garis Batas Pernyataan dan Impian''
ist
Aburizal Bakrie bersama keluarga besar 

Sebagaimana dipaparkan kembali oleh ARB, muara dari keberhasilan usaha dan keuntungan finansial, menurut Achmad Bakrie, adalah digunakannya hal-hal tersebut untuk kepentingan sosial.

"Uang bukanlah tujuan hidup, melainkan sekadar alat untuk menyenangkan orang banyak," tutur ARB, mengungkap kembali salah satu filosofi dari almarhum ayahandanya.

Sebagai salah satu wujud komitmennya terhadap masyarakat, pada 1981 ia mendirikan Yayasan Achmad Bakrie. Bakrie beserta keempat anaknya tercatat sebagai pendiri yayasan yang bertujuan membantu biaya pendidikan anak-anak yang cukup pandai namun kurang mampu itu.

Yayasan yang ketika berdiri hanya bermodalkan uang Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) tersebut, hingga kini telah membantu ribuan siswa sekolah menengah maupun mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, terutama mahasiswa dari jurusan ekonomi dan bisnis.

Bahkan, Beasiswa Achmad Bakrie juga telah mulai diberikan kepada pelajar-pelajar Indonesia yang berprestasi internasional. Inilah salah satu wujud kepedulian sosial dan kecintaan Bakrie terhadap ilmu pengetahuan. Ia selalu menekankan pentingnya menuntut ilmu pengetahuan. Komitmen Bakrie senior terhadap dunia pengetahuan itulah yang diteruskan oleh Aburizal Bakrie.

Pada Desember 2001, ARB mendirikan Yayasan Freedom Institute, yang salah satu kegiatannya adalah memberikan Penghargaan Achmad Bakrie untuk bidang kesusasteraan dan pemikiran sosial, suatu penghargaan tahunan yang pertama kali dimulai pada 2003--dan kemudian berkembang untuk mencakup pula bidang kedokteran/kesehatan (sejak 2005), sains dan teknologi (sejak 2007). Sejak 2010, telah diberikan juga Hadiah Khusus Achmad Bakrie untuk ilmuwan muda berprestasi di bawah 40 tahun.

Dari penuturan ARB, anugerah PAB Untuk Negeri akan terus diberikan setiap tahunnya, sebab ini adalah wujud dari cita-cita, komitmen dan kecintaan almarhum ayahandanya.

BERITA TERKAIT

MEMBENTANGKAN HARAPAN

Tadi malam, ARB kembali menguraikan esensi dari 'Ke-Indonesiaannya". Dalam sambutan resminya yang diberi judul "Indonesia, Garis Batas Pernyataan dan Impian", ARB menjabarkan impian, harapan atau cita-citanya akan Indonesia di masa kini dan mendatang. ARB, antara lain, kembali menjelaskan kenapa acara Malam Penghargaan Achmad Bakrie selalu diadakan di seputar perayaan kemerdekaan 17 Agustus.

"Inilah bentuk keikutsertaan kita dalam memperkaya substansi perayaan Hari Proklamasi Republik Indonesia," paparnya.

Kemerdekaan adalah sebuah rahmat, atau seperti kata Bung Karno: Kemerdekaan adalah sebuah jembatan emas untuk menuju pada suatu cita-cita mulia, yaitu sebuah bangsa yang kuat jiwa dan raganya, serta sebuah bangsa yang adil serta makmur.

ARB pada kesempatan itu membacakan kembali salah satu puisi favoritnya yang dihimpun oleh ayahandanya, almarhum Achmad Bakrie. "Freedom makes opportunities Opportunities make hope Hope makes life and future" Kemerdekaan membuka kesempatan, kesempatan membentangkan harapan, dan harapan menumbuhkan kehidupan serta mewujudkan masa depan.

"Karena itulah, lewat pemberian penghargaan ini, kita ingin menitipkan pesan agar bangsa Indonesia terus membuka kemungkinan baru, terus mengembangkan cakrawala dalam berbagai bidang ilmu, agar cita-cita mulia yang lahir lewat Proklamasi Kemerdekaan memang dapat tercapai," kata ARB. tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas