Berniat Selamatkan Motor, Ganjar Tewas Terseret Arus Kali Cipinang
Bermaksud menyelamatkan sepeda motornya yang hanyut terbawa arus, Ganjar Prabowo (47) malah tewas
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bermaksud menyelamatkan sepeda motornya yang hanyut terbawa arus, Ganjar Prabowo (47) malah tewas tenggelam.
Korban ditemukan tidak lagi bernyawa di Kanal Banjir Timur (KBT) tidak lama setelah kejadian.
Informasi yang dihimpun, Prabowo sedang melintas awalnya di bantaran Kali Cipinang tepatnya di Jalan SMUN 9 RT 015 RW 09, Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (21/8) sekira pukul 18.00 WIB.
Namun akibat situasi Kali Cipinang yang sedang meluap, korban malah terperosok masuk ke dalam Kali Cipinang bersaka dengan sepeda motor yang dikendarainya, yaitu Honda Karisma warna hitam bernomor polisi B 6923 TBP.
Beruntung pada saat kejadian, sejumlah warga yang melihat kejadian itu langsung berusaha memberi pertolongan kepada korban.
"Oleh warga, korban dibawa naik dari dalam kali. Namun sepeda motor yang dibawa oleh korban, terbawa arus banjir dan tidak dapat diselamatkan," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaiman, Minggu (22/8).
Namun setelah berhasil diselamatkan, korban yang mengetahui motornya hanyut terbawa arus, malah nekat menceburkan diri ke dalam Kali Cipinang. Sebelum menceburkan diri, ia sempat membuka pakaian dan menyerahkan dompet miliknya kepada warga untuk diserahkan kepada saudaranya yang tinggal tidak jauh dari lokasi.
"Tanpa diduga dengan jarak kurang lebih 10 meter dari lokasi, tiba-tiba korban melompat ke dalam Kali Cipinang yang sedang banjir dengan maksud menyelamatkan sepeda motornya yang masih berada di dalam Kali Cipinang," katanya.
Derasnya arus Kali Cipinang yang sedang meluap, akhirnya mengakibatkan tubuh Prabowo hanyut dan tidak dapat ditolong oleh warga. Petugas dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur serta tim SAR pun dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyisiran di sepanjang Kali Cipinang.
"Ada dua tim yang diturunkan, satu tim dengan perahu karet dan satu tim lainnya menyusuri pinggir kali dengan berjalan. Kami juga melengkapi petugas dengan alat penerangan utnuk memudahkan pencarian," ujarnya.
Korban akhirnya ditemukan petugas gabungan dalam keadaan mengambang sekira pukul 21.45 WIB di Kanal Banjir Timur (KBT). Penemuan berawal setelah salah seorang warga, Rusli (37) menuturkan dirinya tidak menyangka benda plastik yang dilihatnya mengambang ternyata jasad korban.
"Saya kan lagi lihat-lihat ke arah kali, tiba-tiba enggak sengaja lihat ada yang nyangkut di pinggir kali. Saya pikir tadinya plastik, terus pas disenter enggak tahunya mayat. Langsung aja saya kasih tahu petugas," ungkapnya.
Gatot menambahkan jenazah korban yang ditemukan tidak jauh dari kampus Mpu Tantular itu akhirnya langsung dievakuasi.
"Korban ditemukan oleh petugas di belakang dam KBT tidak jauh dari kampus Mpu Tantular, Jatinegara, Jakarta Timur. Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.
Sementara itu kakak ipar korban, Hasani (51) mengaku tidak menyangka adiknya yang bekerja sebagai petugas keamanan tersebut harus pergi untuk selamanya dengan cara mengenaskan.
"Enggak tahu kalau bakal begini kejadiannya. Katanya dia tadi hanyut gara-gara mau selamatin motornya. Hilangnya sejak habis mahgrib, ketemunya setelah empat jam kemudian," tuturnya.
Selanjutnya guna kepentingan lebih lanjut, jasad korban langsung dibawa ke RSCM.(Junianto Hamonangan)