Perampok Pondok Indah Kayak Sinetron! Menangis Minta Korban Akui Saudara sampai Lapar Minta Makan
Meski demikian di balik peristiwa perampokan dan penyanderaan tersebut ada kisah bagaimana pelaku seperti main drama atau sinetron.
Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Dua perampok yang menyandera penghuni rumah akhirnya tertangkap, Sabtu (9/3/2016).
Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto kemudian menjelaskan secara detail runtutan peristiwa penyanderaan di rumah Asep Sulaiman di Jl Gedung Hijau, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Peristiwa tersebut menjadi hal yang menakutkan bagi penghuni rumah, bahkan anggota keluarga mengaku trauma dengan peristiwa itu.
Meski demikian di balik peristiwa perampokan dan penyanderaan tersebut ada kisah bagaimana pelaku seperti main drama atau sinetron.
Berdasarkan siaran langsung Kompas TV, diketahuia kalau pelaku perampokan menangis saat dikepung pihak kepolisian.
Pelaku AJ dan S meminta pemilik rumah untuk mengakui mereka sebagai anggota keluarga atau kerabat.
Bahkan pemilik rumah diminta menandatangani pernyataan yang mengatakan kalau peristiwa tersebut bukanlah perampokan namun persoalan internal keluarga.
Pelaku memohon-mohon dan menangis pada pemilik rumah, padahal bila dilihat ke belakang apa yang dilakukan sangat bertolak belakang.
Sadis, tak segan-segan bertindak kasar pada korban.
Keanehan lainnya pelaku mengaku lapar dan akhirnya minta makan.
Pembantu di rumah tersebut lalu membuatkan mie instan yang kemudian dimakan oleh pelaku.
Kisah ini berawal pada pagi hari saat pelaku AJ dan S membuntuti pembantu Asep Sulaiman.
Kedua pelaku kemudian memaksa masuk ke gerbang rumah Asep Sulaiman.
Si pembantu diminta paksa dompet dan handphone.
Terdengar pembantu menangis, Asep Sulaiman memergoki dan sempat mengintip aksi pelaku.
Saat masuk rumah Asep berhasil memukul pelaku dengan tangga tepat di paha namun aksi tersebut tak menghentikan pelaku.
Bermodalkan sebuah senjata api merek Walter dua pelaku mengancam dan menyandera pemilik rumah yakni Asep Sulaiman, Euis (sang istri), Shakira (anak Asep) serta pembantu.
Sempat terdengar tembakan bersahut-sahutan seperti terdengar saat siaran langsung dan beberapa warga juga menuturkan hal yang sama.
Namun Kapolda menegaskan kalau itu bukanlah suara tembakan melainkan suara kaca jendela yang dirusak.
Penyanderaan selesai dengan mudah karena pelaku yang diketahui asal Solo ini menyerahkan diri. (*)