Perampokan dan Penyanderaan di Rumah Asep Telah Direncanakan Sebulan Lalu
Kelompok AJS melakukan beberapa kali pertemuan di sejumlah tempat sebelum eksekusi mendatangi dan menyandera keluarga Asep
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil penyidikan dan bukti petunjuk sementara kepolisian, diketahui aksi perampokan disertai penyanderaan keluarga bekas Senior Vice President Exxon Mobil Indonesia, Asep Sulaiman, di rumahnya, Pondok Indah, Jakarta Selatan, direncanakan kelompok AJS sejak sebulan lalu.
"Ternyata sore ini setelah dilakukan pendalaman dari Tersangka, dia bisa menunjukkan bahwasanya yang bersangkutan sudah merencanakan sejak satu bulan lalu. (Lokasi perencanaan,-red) ada di berbagai tempat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono dalam perbincangan di stasiun televisi, Minggu (4/9/2016).
Dari pengakuan tersangka, kelompok AJS melakukan beberapa kali pertemuan di sejumlah tempat sebelum eksekusi mendatangi dan menyandera keluarga Asep Sulaeman di Pondok Indah, pada Sabtu (3/9/2016) kemarin.
Sebelumnya, setelah dua pelaku yang menyantroni rumah Asep, AJS dan S berhasil ditangkap oleh polisi, keduanya langsung digelandang ke rumah AJS di Cibodas, Tangerang, Banten.
Dari rumah tersebut, polisi menemukan sejumlah dokumen yang menunjukan AJS pernah bekerja sebagai sekuriti di perusahaan yang sama dengan Asep Sulaeman, PT Exxon Mobil Indonesia. Bahkan, istri AJS disebutkan sempat berteleponan dengan istri Asep sebelum kejadian.
AJS bekerja di perusahaan minyak terbesar di dunia tersebut sejak tahun 2010 dan baru mengundurkan diri pada Juli 2016. Bahkan, AJS sempat menjadi pengawal dari Asep Sulaeman selaku pejabat VIP Exxon Mobile. Lamanya karir AJS di Exxon lebih kurang sama dengan karir Asep Sulaiman.
Bukti petunjuk tersebut bertolak belakang dengan pengakuan Asep Sulaiman yang membantah mengenal AJS maupun S.(*)