Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Ahok: Saya Bersyukur Banget Dikasih Hati Temperamental

"Kalau saya setuju, mungkin enggak saya secara refleks menulis gila?" ujar Ahok.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kata Ahok: Saya Bersyukur Banget Dikasih Hati Temperamental
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengikuti sidang uji materil di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (5/9/2016). Sidang pengujian materil Pasal 70 (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada mengenai cuti selama masa kampanye yang diajukan sendiri oleh Ahok tersebut beragenda mendengarkan keterangan dari DPR dan Pemerintah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa bersyukur karena memiliki sifat yang temperamental dan spontan.

Hal ini menyelamatkannya ketika kini difitnah oleh Ketua Balegda DPRD DKI Mohamad Taufik yang menyebut Ahok (sapaan Basuki) menyetujui penghapusan tambahan kontribusi.

"Saya bersyukur banget dikasih hati yang temperamental juga emosi," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (6/9/2016).

Ahok mengatakan, dengan sifatnya yang temperamental, dia langsung emosi dan menuliskan kata "gila bila seperti ini bisa tindak korupsi" pada draft disposisi. Akhirnya, kini disposisi tersebut menjadi alat bukti ketidaksetujuannya atas penghapusan tambahan kontribusi.

Hal ini akan membantah ucapan Taufik yang menyebut dia setuju dengan penghapusan tambahan kontribusi.

"Kalau saya setuju, mungkin enggak saya secara refleks menulis gila?" ujar Ahok.

Saat menjadi saksi dalam sidang terdakwa mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja, Taufik mengatakan, Ahok sudah setuju untuk menghapus tambahan kontribusi sebesar 15 persen.

Berita Rekomendasi

Persetujuan ini, menurut Taufik, disampaikan Ahok usai melihat tabel simulasi. Dalam tabel itu, pengembang harus mengeluarkan Rp 48 miliar untuk Pemprov DKI jika tambahan kontribusi yang digunakan sebesar 15 persen. Kata Taufik, Ahok menilai itu sama saja Pempro DKI merampok pengembang.

Namun, hal itu dibantah Ahok dalam persidangan Senin kemarin. Ahok mengatakan, dia tidak pernah disodorkan tabel simulasi.

Dia juga tidak pernah mengucapkan soal "merampok pengembang".

Dia menilai Taufik telah memfitnahnya dan menggunakan fitnah itu membohongi anak buahnya. Semuanya, kata Ahok, demi menghapus tambahan kontribusi dalam perda reklamasi.

 
Penulis: Jessi Carina

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas