Munculnya Nama Kader PKS Sebagai Wakil Sandiaga Jadi Penyebab Pecahnya Koalisi Kekeluargaan?
Koalisi Kekeluargaan terancam pecah setelah munculnya calon wakil gubernur dari PKS Mardhani Ali.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerja sama partai politik yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan terancam pecah.
Terutama setelah munculnya calon wakil gubernur dari PKS Mardhani Ali.
Mardhani digadang-gadang akan mendampingi calon gubernur Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno.
Rencana itu membuat PKB, Demokrat, PAN dan PPP membuat koalisi baru dengan memunculkan nama Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra sebagai cagub
Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta Abdul Azis mengatakan, dalam waktu dekat ini, PKB akan menggelar rapat koordinasi terbatas dengan seluruh pengurus di internal partai tersebut.
Mulai dari tingkat Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) tingkat kelurahan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) tingkat kota dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) tingkat provinsi.
Rapat akan membahas, PKB tetap mendukung Sandiaga sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI akarta 2017 atau malah mendukung Yusril ihza Mahendra yang masuk dalam sorotan PKB.
"Kami akan lakukan rapat internal terlebih dahulu. Kami juga mengundang ulama NU se-DKI Jakarta. Kami melihat kondisi cagub yang di usung PKB Sandiaga Uno lebih cenderung mengambil cawagub dari PKS," kata Azis saat dihubungi Kamis (13/9/2016).
Ketua Bidang Pendaftaran DPD Partai Demokrat (PD) DKI Jakarta Krisna Salmun mengatakan, hingga saat ini PD belum menentukan siapa cagub yang akan diusungnya pada Pilkada DKI 2017.
Menurutnya, hingga saat ini, PD masih berhubungan baik dengan koalisi kekeluargaan.
Namun dia mengakui bila munculnya cawagub Mardhani Ali dari PKS sebelumnya tidak pernah dibicarakan dalam koalisi kekeluargaan.
"Kami belum tahu rencana pembentukan koalisi alternatif. Sandiaga-Mardhani setahu saya belum ada pembicaraan ditingkat Jakarta," ujarnya.
Berdasarkan hasil penjaringan internal PD, lanjut Krisna, sosok Yusril Ihza Mahendra masih menjadi calon tertinggi yang akan diusung Demokrat.