Ini Kata Sutradara Soal Senjata Ilegal Gatot
Dedi mengaku tidak mengetahui perihal senjata yang dimiliki ketua Parfi tersebut
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dedi Setiadi, sutradara film Azrax yang dibintangi dan diproduseri Gatot Brajamusti dipanggil penyidik Subdit Resmob Polda Metro Jaya, Rabu (14/9/2016).
Dedi dimintai keterangan untuk mengetahui asal muasal senjata api yang ditemukan di kediaman Gatot.
Pasalnya saat diperiksa penyidik dua pekan lalu, Gatot mengaku senjata Glock 26 dan Walther PPK 22 tersebut merupakan properti pembuatan film.
Dedi sendiri bersama Gatot pernah bekerja sama dalam pembuatan film azrax yang bergenre drama aksi.
Dalam film yang dibuat tahun 2011 tersebut terdapat adegan tembak-menembak.
Dedi mengaku tidak mengetahui perihal senjata yang dimiliki ketua Parfi tersebut.
Dedi bahkan tidak pernah melihat senjata tersebut.
"Aku engga pernah lihat senjata punya Gatot," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/9/2016).
Ketika syuting Dedi mengatakan tidak memerhatikan rinci senjata apa yang digunakan.
Sebagai sutradara ia hanya memperhatikan apakah adegan yang dilakukan pemain telah sesuai atau belum.
Begitu juga mengenai keaslian senjata yang digunakan.
"Properti itu kan banyak ya, saya engga hafal satu satu. Masalah sekenario saya yang buat, kalau kelengkapan film itu kru saya yang siapkan. bahwa itu dari mana datangnya senjata saya engga tahu," ujarnya.
Hanya saja Dedi menduga senjata tersebut bukan merupakan pinjaman.
Lantaran apabila untuk properti film, senjata tersebut seharusnya sudah dikembalikan saat proses syuting selesai.
"Logikanya misalnya itu senjata yang syuting dengan saya tahun 2011 masa sekarang masih ada, kalau pinjam harus balikin kalau make (milik sendiri) harus izin, engga bisa orang pakai sebebas itu," katanya.