Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saksi Ahli: Dokumentasi Kematian Mirna Tidak Spesifik

"Dia langsung dibawa ke klinik mal tanpa kejelasan prosedur dan dipindahkan ke rumah sakit,"

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Saksi Ahli: Dokumentasi Kematian Mirna Tidak Spesifik
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk kematian mendadak dan menimbulkan kecurigaan harus dilakukan autopsi.

Hal tersebut disampaikan ahli patologi forensik dari Australia, Richard Byron Collins di sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016).

Dia menjelaskan, ahli patologi forensik adalah orang terlatih dalam bidang patologi forensik.

"Ahli patologi forensik tidak terlatih menganalisa pasca kematian," katanya.

Menurut dia, penanganan Mirna saat menjelang meninggal dunia tidak sesuai prosedur.

Setelah korban, minum es Kopi Vietnam di Kafe Olivier Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016), langsung tidak sadarkan diri.

Berita Rekomendasi

"Dia langsung dibawa ke klinik mal tanpa kejelasan prosedur dan dipindahkan ke rumah sakit," ujarnya.

Semula Mirna diduga gagal jantung atau paru-paru, lalu, meninggal dunia.

Pemeriksaan melalui CT Scan tidak ditemukan kelainan dan cairan lambung diambil atas permintaan kelurga korban serta diberi formalin.

Kemudian, kata dia, pemeriksaan ekternal dilakukan melalui fotografi berwarna.

Sedangkan pemeriksaan internal dilakukan meliputi rongga dada, pinggang pinggul dan pemeriksaan visual seperti otak, paru-paru, pankreas dan alat kelamin.

"Semua organ ditimbang serta diukur serta jenasah untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik. Analisis pada jaringan seperti darah, jantung dan empedu seperti biokimia, hematologi, DNA," ujarnya.

Namun, pada jasad Mirna hanya dilakukan autopsi terbatas dan jasad diformalin.

Pada tahap itu, tidak ditemukan adanya cedera seperti memar dan benjolan.

Meski di lambung ditemukan warna merah bintik-bintik, hati berwarna coklat dan paru-paru hitam, ia masih belum mengetahui maksud hasil tersebut.

"Apakah organ ini hanya dilihat atau diambil sampel?" kata Richard.

Dia menyoroti tidak adanya pemeriksaan saluran pernapasan.

"Padahal ini penting, satu-satunya yang diambil ialah cairan lambung dan dokumentasi kematian tidak spesifik," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas