Kok Nama Agus Yudhoyono Tiba-tiba Muncul? Begini Ceritanya
Tak ada yang menyangkal namun tak ada pula yang membenarkan saat awak media bertanya ke Poros Cikeas terkait rencana pencalonan Agus.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nama Agus Harimurti mendadak muncul di bursa calon Gubernur DKI Jakarta. Poros Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN akhirnya resmi mengusung Agus, didampingi Sylviana Murni selaku birokrat senior Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tak ada yang menyangkal namun tak ada pula yang membenarkan saat awak media bertanya ke Poros Cikeas terkait rencana pencalonan Agus.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Daniel Johan mengaku nama Agus muncul di saat pertemuan pertama, Rabu (21/9/2016) malam.
"Iya, baru muncul kira-kira Rabu malam kemarin saat pertemuan di Cikeas," kata Daniel kepada Kompas.com dalam sambungan telepon, Jumat (23/9/2016).
Namun, bukanlah karakter Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merumuskan segala sesuatu secara dadakan. Sebagai Presiden ke-6 Republik Indonesia, SBY dikenal sosok yang penuh kehati-hatian.
Dalam bukunya yang berjudul "Dari Soekarno Sampai SBY" pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana bahkan menggambarkan sosok SBY yang sering lamban dalam mengambil keputusan karena sikap kehati-hatiannya.
Hal itu diamini oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9/2016). Menanggapi kemunculan nama Agus di Poros Cikeas, Qodari menilai SBY sudah mempersiapkannya sejak lama.
"Ya seperti ciri khasnya SBY, sampai titik koma pun sudah diatur. Dan sangat mungkin koalisi empat partai yang akhirnya memunculkan nama Agus Harimurti juga sudah direncanakan sejak lama," kata Qodari.
Dan benar saja, Wakil Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi pun membenarkan bila nama Agus telah diperbincangkan sejak tiga minggu sebelum dilakukan pertemuan di Cikeas, Rabu (21/9/2016).
Arwani menuturkan sejatinya nama Agus dimunculkan oleh Partai Demokrat. Namun, dia membantah bila hanya nama Agus yang dibahas dalam rapat kolisi Poros Cikeas.
"Tiga minggu sebelumnya, nama Mas Agus muncul dan dibicarakan pula oleh nama-nama lain seperti Sandiaga Uno, Sylviana Murni. Karena kami kan mencari paket pasangan calon," kata Arwani saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (23/9/2016).
Saat ditanya apakah Agus diusulkan oleh SBY langsung, Arwani mengaku tidak tahu. Ia mengaku mendengar munculnya nama Agus dari beberapa fungsionaris Partai Demokrat itu.
Arwani mengaku tak mempermasalahkan kemunculan Agus Harumurti yang seolah sudah direncanakan. Dengan melihat karakter SBY, ia mengaku bisa saja sang bapak telah menyiapkan nama anak sulungnya sejak lama untuk menjadi DKI 1.
"Bagi kami itu menunjukan adanya keseriusan dalam mencalonkan Mas Agus jika memang sudah sejak lama direncanakan, sehingga pencalonan Mas Agus juga tidak terkesan emosional," tutur Arwani.
Ia pun menampik anggapan bila Demokrat mendominasi dalam mengusulkan Agus sebagai calon gubernur yang akan diusung. Menurut Arwani, rapat semalam berlangsung produktif, masing-masing partai diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapatnya.
Pada akhirnya PPP, PKB, dan PAN bersepakat mengusung Agus sebagai calon gubernur. Namun sejak awal mendengar nama Agus, Arwani mengaku partainya tak hanya melihat Agus sebagai sosok seorang anak Presiden ke-6 Republik Indonesia.
Bagi PPP, Agus dengan segala prestasinya di militer dipandang mampu mengemban tugas besar menata ibukota Republik Indonesia. Sebuah wilayah yang dipercaya menjadi barometer perpolitikan nasional.