SBY Mendapat Wangsit Putuskan Mengusung Agus
Qodari menyoroti pilihan koalisi Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari mengatakan, partai politik seperti kehabisan akal saat menit-menit akhir pendaftaran pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Sebab, nama-nama yang lebih dulu santer dikaitkan dengan Pilkada DKI 2017, justru tak diusung.
Partai politik malah memilih nama-nama baru dalam pilkada tersebut.
Qodari menyoroti pilihan koalisi Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN yang mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
"Nama-nama yang beredar, diukur eletabitasnya terbatas, dan diprediksi akan kalah. Jadi mending memunculkan calon yang out of the box daripada terus fighting. Maka diturunkanlah kandidat dari langit. Siapa yang mengira Agus Harimurti sebagai calon gubernur," ujar Qodari dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9/2016).
Qodari berseloroh, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mendapat wangsit sehingga memutuskan mengusung Agus.
Sebab, Agus sebelumnya tak pernah terprediksi akan diusung maju dalam Pilkada DKI.
"Ingat, di belakang Agus itu ada Pak SBY. Pak SBY itu banyak sekali pendukungnya. Lihat saja nanti bagaimana tindakan SBY, 'Mbah Pencitraan' memoles Agus Harimurti. Seperti apa nanti," ucapnya.
Agus diusung menjadi cagub DKI Jakarta oleh Partai Demokrat, PAN, PPP, dan PKB. Bakal cawagub yang mendampingi Agus adalah Sylviana Murni.
Agus merupakan perwira menengah berpangkat Mayor Infanteri yang pernah menjabat Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning.
Adapun Sylviana merupakan Deputi Gubernur bidang Kebudayaan dan Pariwisata di Pemprov DKI Jakarta.(Akhdi Martin Pratama)