Pengamat: DKI Didominasi Pemilih Rasional
"Saya kira ada upaya memecah dan menggerus potensi elektabilitas Ahok-Djarot," ujar Boni.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Boni Hargens memprediksi Pilkada DKI Jakarta sejak awal akan diikuti dua atau tiga kekuatan.
"Meskipun sebenarnya hanya diikuti dua kekuatan yakni Ahok-Djarot dan kekuatan anti Ahok-Djarot," kata Boni di Jakarta, Senin (26/9/2016).
Lalu mengapa muncul tiga pasangan calon kepala daerah?
"Saya kira ada upaya memecah dan menggerus potensi elektabilitas Ahok-Djarot," ujarnya.
Menurut dia, tim Ahok-Djarot harus memikirkan ini sebab di atas kertas dari hasil sejumlah lembaga survei masih menempatkan Ahok-Djarot di atas angin.
"Yang harus diwaspadai keterlibatan organ politik resmi. Yang penting dalam pelaksanaan pilkada Jakarta ini adalah perhatian kita semua, elemen masyarakat harus peduli. Kalau ada praktek uang harus dilaporkan dan kalau penyebaran isu SARA harus dilaporkan," kata Boni.
Dikatakan, Jakarta adalah ikon Indonesia sehingga apa yang terjadi di Jakarta akan menentukan kualitas proses politik di luar Jakarta.
'Sehingga kita konsentrasi melahirkan pilkada berkualitas," kata dia.
Lanjut Boni, mayoritas pemilih di Jakarta adalah orang rasional dan bukan pemilih fanatik sehingga melihat program kerja ketika hendak menentukan pilihan.
"Kalau dia pemilih rasional maka akan dilihat seperti apa programnya dan yang telah dikerjakan," kata Boni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.