Boy Kasih Izin Pendukung Anies-Sandi Pakai Rumah Bang Ali
Bang Ali juga merupakan Gubernur pertama yang dilantik langsung oleh Presiden di Istana.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tadinya direncanakan hari ini, Selasa (27/9/2016), pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta Partai Gerindra dan para anggota DPRD DKI Jakarta dari Gerindra berkumpul di rumah Ali Sadikin, yang terletak di Jalan Borobudur nomor 2, Jakarta Pusat.
Namun mendadak pertemuan tersebut dibatalkan, dan dijadwalkan ulang besok, Rabu (28/9).
Kader Partai Gerindra bisa mendapatkan izin untuk memanfaatkan rumah tersebut setelah meminta izin Boy Sadikin, putra mendiang Ali Sadikin yang baru saja keluar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Boy yang sempat menjabat ketua DPD DKI Jakarta PDIP itu, mengaku mengizinkan rumah ayahnya itu dimanfaatkan, setelah pihak Gerindra memintanya.
"Masa saya tolak sih, saya bilang silahkan,"ujar Boy kepada wartawan di rumah Ali Sadikin.
Kebetulan rumah tersebut memang akan dimanfaatkan untuk membahas Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Boy sendiri keluar dari PDIP karena lebih memilih pasangan Aies Baswedaan - Sandiaga Uno yang diusung Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ketimbang pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDIP, Golkar, NasDem dan Hanura.
Rumah tersebut bukan rumah sembarangan. Pemiliknya adalah Ali Sadikin atau yang akrab dipanggil Bang Ali, yang merupakan salah satu Gubernur DKI Jakarta yang paling sukses membangun ibukota.
Bang Ali juga merupakan Gubernur pertama yang dilantik langsung oleh Presiden di Istana.
Rumah seluas lebih dari seribu meter persegi itu terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, tak jauh dari tempat proklamasi kemerdekaan dibacakan.
Selain lokasianya lumayan strategis yakni di kawasan Menteng, parkirannya juga cukup luas, sehingga cocok dijadikan tempat pertemuan.
Dari luar bangunan terseut tidak terlihat istimewa, sama seperti bangunan rumah-rumah mewah pada umumnya di kawasan Menteng.
Sedangkan di bagian dalamnya, nampak seperti rumah itu tidak diubah.
Design interior rumah tersebut, sama seperti rumah-rumah mewah yang dibangun di sekitar tahun 60-70an. Dengan dominasi kayu, serta sedikit temaram.