Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Ini Jawaban Untuk Boy Sadikin Yang Geram Bapaknya Disamakan Dengan Ahok

Ibukota bukanlah daerah yang gampang untung diurus, terlebih dengan jumlah penduduknya yang mencapai sekitar 10 juta orang

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ini Jawaban Untuk Boy Sadikin Yang Geram Bapaknya Disamakan Dengan Ahok
Amriyono Prakoso/Tribunnews.com
Boy Sadikin 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Putra mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, Boy Bernardi Sadikin, sempat geram mendiang ayahnya disamakan dengan Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Politisi Partai Hanura, Dadang Rusdiana menanggapi reaksi Boy itu.

"Boy kan anak biologis, bukan anak ideologis,"ujar Dadang dalam diskusi yang digelar Jitunews di kawassan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (29/9/2016).

Dadang menganggap Ahok punya banyak kesamaan dengan sang Gubernur legendaris yang akrab dipanggil Bang Ali itu. Karakter tegas Bang Ali dalam membangun ibukota juga dimilliki oleh Gubernur DKI Jakarta saat ini, yang rencanannya akan mempertahankan jabatannya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mendatang, dengan Partai Hanura sebagai salah satu partai pendukungnya.

Ibukota bukanlah daerah yang gampang untung diurus, terlebih dengan jumlah penduduknya yang mencapai sekitar 10 juta orang. Selain itu mengurus kemacetan di Jakarta dengan jumlah kendaraan yang mencapai sekitar 7 juta unit, juga bukan perkara yang mudah menurut Dadang.

"Kita butuh sosok yang mampu melakukan langkah-langkah nyata, walaupun kontroversial," ujarnya.

"Pemimpin itu harus berani, dia tidak mengajukan kepentingan pribadi, keuntungan pribadi, walaupun itu relokasi yang orang lain sebut penggusuran," terangnya.

Berita Rekomendasi

Pernyataan bahwa kepemimpinan Ahok serupa dengan Bang Ali, sempat dilontarkan oleh Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Hasto menyebut kuaitas tersebutlah yang membuat PDIP akhirnya ikut mengusung Ahok.

Boy geram akan pernyataan Ahok itu, dan menuding Hasto tidak paham gaya ayahnya memimpin Jakarta pada 1966 - 1977 lalu. Boy sendiri akhirnya memilih angkat kaki dari PDIP dan bergabung dengan tim pemenangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas