Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Calon Gubernur yang Berambisi Maju ke Pilpres Tak Layak Dipilih

"Jangan pilih orang yang akan lompat-lompat. Apalagi yang akan mengikuti Pemilu nasional. Jangan dipilih. Kita ingin dia bersumpah 5 tahun di Jakarta"

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Calon Gubernur yang Berambisi Maju ke Pilpres Tak Layak Dipilih
TRIBUNNEWS/VALDY
Peneliti LIPI, Siti Zuhro 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menyarankan warga DKI Jakarta untuk memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017-2022 yang akan menuntaskan masa jabatannya.

Perempuan yang akrab disapa Wiwiq tersebut mengatakan setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur bersumpah untuk menunaikan masa jabatan lima tahun dan tidak meninggalkannya untuk mengikuti Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019.

"Jangan pilih orang yang akan lompat-lompat. Apalagi nanti yang akan akan mengikuti Pemilu nasional. Jangan dipilih. Kita ingin dia bersumpah lima tahun di Jakarta," kata Wiwiq di Cikini, Jakarta, Sabtu (1/10/2016).

Wiwiq meminta agar partai politik sebagai pengusung dan calon yang diusung menjadi satu kesatuan dan bertanggung jawab.

Bagaimanapun juga, kata dia, calon yang diusung adalah 'showroom' dari partai politik yang merepresentasikan mengenai kredibilitas dan integritas partai.

Secara khusus, Wiwiq menyoroti tiga calon gubernur bukanlah kader masing-masing partai pengusung.

Petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bukanlah kader PDI Perjuangan, Anies Baswedan bukan pula kader Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sosial.

Berita Rekomendasi

Adapun Agus Harmurti Yudhoyono bukanlah kader dari Partai Demokrat, PPP, PKB atau Partai Amanat Nasional.

Untuk itu, Wiwiq berharap Pilkada DKI Jakarta yang sebentar lagi akan dimulai tidak dijadikan sebagai demokrasi prosedural, tapi demokras yang bisa menghadirkan pemimpin kepada masyarakat.

"Kita harus menuju Pilkada yang berkualitas, bukan Pilkada yang prosedural. Harus mampu hadirkan seorang pemimpin yang menggembirakan masyakarat Jakarta," tukas Wiwiq.

Sekadar informasi, Gubernur DKI Jakarta 2012-2017 Joko Widodo tidak menyelesaikan masa jabatannya. Jokowi meninggalkan jabatannya dan memilih mengikuti Pemilihan Presiden tahun 2014.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas