TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono melakukan kegiatan lari saat car free day.

Ajang lari itu dimanfaatkan Agus untuk bersosialisasi dengan warga ibu kota.

Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur seharusnya menunggu KPU DKI Jakarta menetapkan masa kampanye.

"Kecuali kampanye di sosmed  (sosial media) yang juga sudah dilakukan Tim AS (Agus-Sylvi). Tampaknya Pak SBY berusaha keras putranya menang sehingga mulai kampanye-kampanye meski di forum-forum publik," kata Eva ketika dikonfirmasi, Minggu (2/10/2016).

Mengenai gaya Agus yang dinilai mengumbar kegantengan, Eva menilai wajar.

Pasalnya, putra pertama SBY itu belum memiliki gagasan. "Yang memang hanya boleh di saat kampanye resmi," kata Anggota Komisi XI DPR itu.

Namun, Eva melihat strategi tersebut belum berhasil. Sebab, urban area seperti DKI Jakarta memiliki karakter pemilih cerdas dan rasional.

Warga ibukota akan memilih berdasar kapasitas dan kapabilitas yang sudah terbukti manfaatnya.

"Tentu ada juga pemilih yang emosional, mungkin segmen ini yang akan ditarget oleh pasangan AS. Tapi merujuk ke study MRC, maka pemilih yang masih galau ini kecil jumlahnya," tutur Eva.

Ia menuturkan pendukung galau di kubu Agus-Sylvi memang terbesar dibandingkan pasangan lainnya.

Oleh karenanya, Eva melihat pasangan yang diusung Poros Cikeas harus bekerja keras supaya mereka tidak mengalihkan suara ke lawan.

Eva juga melihat strategi SBY tidak laku bila hanya mengandalkan ketampanan serta kegagahan Agus karena berlatarbelakang dunia militer.

"Enggak laku semua, Jakarta masyarakat rasional tapi memang bisanya saat ini ya itu kan," katanya.