Anton Paksa Korbannya Teguk Kopi Beracun Dengan Dalih Jalankan Ritual Tarik Emas Batangan
"Kedua korban ini ditawarkan dan dipaksa harus minum kopi sebagai bagian ritual untuk bisa mendapatkan emas batangan,"
Editor: Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Anton Hardianto (32) alias Aji, pelaku pembunuhan Shendy Eko Budianto (27) dan Ahmad Sanusi (20) mengaku memaksa kedua korbannya meminum kopi yang telah dicampur potasium sianida,
Kepada korbannya, pelaku berkilah kopi tersebut sebagai bagian dari ritual gaib untuk menarik emas batangan.
Dalih itu dikatakan Anton kepada kedua korbannya saat melakukan ritual di lahan kosong di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Sabtu (1/10/2016) dini hari.
Belakangan diketahui lahan yang disebutnya sebagai padepokan ternyata palsu.
Setelah kedua korbannya tewas, Anton membuang mayat mereka di saluran air di dua lokasi berbeda di Kecamatan Limo, Depok.
"Kedua korban ini ditawarkan dan dipaksa harus minum kopi sebagai bagian ritual untuk bisa mendapatkan emas batangan," kata Kapolresta Depok, Kombes Harry Kurniawan di Mapolresta Depok, Selasa (4/10/2016).
Menurutnya setelah korban tak sadarkan diri dan tewas, pelaku membuang mayat korban dengan menggunakan mobil New Avanza milik korban di kawasan Limo, Depok.
"Lalu mobil dibawa pelaku dan hendak dijualnya," kata Harry.
Mobil New Avanza tersebut milik korban Ahmad Sanusi yang digunakan sebagai taksi online dengan pengemudinya Shendy Eko Budianto, korban lainnya.
Anton sendiri mengaku memang ingin mendapatkan mobil milik korban.
"Saya memang ingin ambil mobil korban," kata Anton di Mapolresta Depok, Selasa.
Ia sendiri mengakui bahwa padepokannya yang dipimpinya dan diberi nama Satrio Aji Danurwenda hanyalah akal-akalannya saja untuk menipu korbannya.
"Saya tidak punya ilmu begituan. Saya cari tahu caranya trik gaib di internet yang merupakan cara sulap. Semua alatnya saya beli di Jatinegara," kata dia.
Polisi telah menggeledah kontrakan Anton di Jalan Yusuf, Mekarjaya, Sukmajaya, Depok.