Ibu Pemutilasi Bayinya Penganut Ilmu Tertentu
M menganut ilmu tertentu selama dua tahun. Alasan menganut ilmu karena ingin hidup sempurna.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - M (30), pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap A (1), diduga mengalami gangguan halusinasi.
Ini setelah aparat kepolisian melakukan pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
"Kami pertama menganalisa ada apa? Apa ada tekanan dari suami ternyata tidak. Ternyata gangguan halusinasi yang diderita," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (4/10/2016).
Dari hasil pemeriksaan, kata dia, tersangka mengaku menuntut ilmu tertentu yang membuat tidak dapat menghadapinya.
Sehingga ada bisikan-bisikan dari yang dia dengarkan apabila ilmu dapat sempurna harus mengorbankan anak.
M menganut ilmu tertentu selama dua tahun. Alasan menganut ilmu karena ingin hidup sempurna.
Hal ini diakui oleh Aipda DS. Anggota Provost Bid Propam Polda Metro Jaya itu mengaku sering diajak untuk berantam.
"Dari istrinya, sama juga suaminya begitu. Dia merasakan ada hal-hal yang pernah disampaikan istrinya, yaitu mengajak bertengkar beberapa kali, tetapi dia tak menyangka istri akan demikian terhadap anaknya," kata dia.
Meskipun begitu, aparat kepolisian masih melakukan pendalaman.
Sehingga dapat diketahui, M, menderita gangguan jiwa permanen atau hanya sekali-kali halusinasi.
"Itu yang, kami sayangkan kenapa bisa terjadi. Yang jelas hasil pemeriksaan yang kami periksa demikian. Itu sedang kami dalami, dia sementara hanya menyampaikan itu," ujarnya.
"Ada juga beberapa kejadian yang serupa di tempat lain, yang memang demikian, ada bisikan-bisikan yang apabila akan sempurna ilmunya dia harus melakukan ritual itu. Dan kejadian ini tidak hanya di Jakarta, di beberapa tempat. Tidak hanya polisi."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.