Lingkar Madani: Elektabilitas Ahok Turun Karena Kurangnya Penjelasan Hukum
Ray mengatakan survei LSI itu menunjukkan Ahok mulai ditinggalkan pendukungnya
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) baru saja merilis hasil survei Pilkada Jakarta 2017 yang menunjukkan penurunan elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menjadi hanya 31,4 persen.
Pendiri Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan bahwa turunnya elektabilitas Ahok karena kurangnya penjelasan detail mengenai kebijakan yang dia terapkan.
"Contohnya seperti penggusuran di Bukit Duri. Masyarakat sebenarnya mempertanyakan kenapa Bukit Duri sudah digusur sementara proses hukum masih berjalan di pengadilan. Penjelasan hukumnya yang tidak ada," ujar Ray ketika ditemui di Graha Oikoumene, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Ray mengatakan survei LSI itu menunjukkan Ahok mulai ditinggalkan pendukungnya dari kalangan menengah ke atas.
"Kalau masyarakat menengah ke atas tidak perlu dijelaskan manfaat relokasi, semua tahu. Tapi Ahok ditinggalkan karena kurangnya penjelasan dari dirinya sendiri sehingga tampak tidak manusiawi," ungkap Ray.
Ray mengungkapkan jika ingin meningkatkan elektabilitas Ahok perlu memberikan penjelasan detail kepada publik, terutama mengenai kebijakan relokasi dan reklamasi.
"Kelas menengah ke atas ini sebenarnya basis suara Ahok. Mereka harus diberi penjelasan logis mengenai kebijakannya," ungkap Ray.
Dalam survei tersebut Ahok-Djarot diikuti pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 21,1 persen serta pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni dengan 19,3 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.