Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria Berambut Gondrong Disangka Penculik Anak, Setelah Dihajar Warga Ternyata Pekerja Proyek

Isu adanya kelompok penculik anak yang berkeliaran di wilayah Depok membuat warga di beberapa wilayah Depok resah.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pria Berambut Gondrong Disangka Penculik Anak, Setelah Dihajar Warga Ternyata Pekerja Proyek
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Isu adanya kelompok penculik anak yang berkeliaran di wilayah Depok membuat warga di beberapa wilayah Depok resah.

Akibatnya, Sholeh (50) warga Kalimulya, Cilodong, Depok sempat menjadi korban salah tangkap warga dan polisi di Citayam, Pancoran Mas, Depok, Selasa (4/10/2016).

Bukan itu saja, ayah dua anak yang berpenampilan gondrong tersebut babak belur dihajar warga setempat.

Ia dikira penculik anak yang sedang mencari korbannya karena berkeliaran di wilayah Citayam, Depok.

Sholeh sempat dibawa ke Pospol Citayam Depok dan akhirnya diamankan di Polsek Pancoran Mas, Depok untuk menghindari amukan warga.

Setelah sehari berada di tahanan Polsek Pancoran Mas. Sholeh akhirnya dilepas karena tidak ada bukti ia hendak melakukan penculikan anak.

Wahyu, keponakan Sholeh, menjelaskan bahwa pamannya itu kini dalam kondisi trauma dan merasa kesakitan di kepalanya.

Berita Rekomendasi

Menurut Wahyu, dari pengakuan pamannya itu selain puluhan warga yang menghajarnya sejumlah anggota kepolisian di Polsek Citayam dan Polsek Pancoran Mas juga sempat memukulinya untuk membuatnya mengaku.

"Sebab paman saya tetap tidak mau mengakui tuduhan menculik anak. Sehingga ia dipukuli dan memang sebenarnya dia tidak ada niat jahat apalagi menculik anak," kata Wahyu kepada Warta Kota, Kamis (6/10/2016).

Bukan itu saja, menurut Wahyu, karena kejadian itu, uang pamannya sebesar sekitar Rp 1,4 Juta hasil dari kerja di proyek di Tugu Macan, Citayam, hilang.

Menurut Wahyu, dari pengakuan pamannya peristiwa ini berawal saat pamannya keluar dari tempat kerjanya di sebuah proyek di Tugu Macan, Citayam.

"Paman saya keluar dari kerja proyek di sana karena ada masalah dengan teman-temannya yang kerja di sana," kata Wahyu.

Karena menghindari pertikaian, Wahyu akhirnya kabur dari kerja proyek dan sampai di Kawasan Citayam, Pancoran Mas, Depok, sebelum pulang ke rumahnya di kawasan Kalimulya, Cilodong, Depok.

"Di Citayam dia makan di sebuah warung makan. Di sana, ketemu sama temannya yang kerja di proyek dan bermasalah sama dia. Karena tak mau bertengkar, paman saya menghindar," kata Wahyu.

Namun, kata dia teman pamannya itu meneriaki maling.

Hal itu membuat Sholeh kabur dan masuk ke rumah seorang warga meminta perlindungan.

"Namun di rumah warga, paman saya justru disangka penculik anak oleh penghuni rumah. Ini mungkin karena isu penculikan anak marak dan beredar di Depok," kata Wahyu.

Karenanya kata Wahyu, warga lainnya akhirnya berkumpul dan menuduh pamannya sebagai bagian kelompok penculik anak.

"Menurut paman saya, di luar rumah, warga sudah berkumpul. Paman saya lalu dihajar warga beramai-ramai dan akhirnya dibawa ke Pospol Citayam," kata Wahyu.

Di pospol, Sholeh diinterogasi petugas dan diminta mengakui apakah ia benar-benar penculik anak atau bukan.

"Di sana paman saya bilang, polisi ikut mukulin juga karena paman saya gak mau ngaku," kata Wahyu.

Akhirnya, Sholeh dibawa ke Polsek Pancoran Mas.

"Di sana, lagi-lagi paman saya disuruh mengaku sebagai penculik anak. Tapi paman saya bukan orang bodoh dan tetap tidak mengaku karena memang tidak berniat berbuat itu," kata Wahyu.

Setelah sehari ditahan di Polsek Pancoran Mas, Depok, akhirnya Sholeh diperbolehkan pulang, Rabu (5/10/2016) siang.

"Sekarang kondisi paman saya trauma sekali dan kepalanya masih pusing karena dipukuli," kata Wahyu.

Wahyu menduga apa yang terjadi pada pamannya karena adanya isu menyesatkan soal kelompok penculik anak yang disebut-sebut berkeliaran di Depok.

"Apalagi penampilan paman saya berambut gondrong. Jadi dia mudah saha disangka pelaku kejahatan, dengan tuduhan tidak jelas," katanya.

Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho menuturkan isu adanya kawanan penculik anak memang sempat beredar dan meresahkan warga di Depok.

Kala itu isu yang beredar adanya penculik anak berhijab pink yang berkeliaran mencari korbannya.

"Namun sudah kami klarifikasi bahwa ibu berhijab pink itu adalah ibu yang tersesat di Pancoran Mas, karena ke sana naik ojek," kata Teguh.

Ke depan, ia meminta warga tidak gampang terpengaruh atas isu-isu yang menyesatkan dan tidak mudah menuduh orang lain sebagai pelaku kejahatan.

Penulis: Budi Sam Law Malau

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas