Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Minta Maaf Bisa Berdampak Positif Bagi Elektabilitas

Konteks permintaan maaf Ahok ini lebih bertujuan meredakan tensi politik. Pernyataan Ahok terkait Surat Al-Maidah ayat 51

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Ahok Minta Maaf Bisa Berdampak Positif Bagi Elektabilitas
Tribunnews.com/ Lendy Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permintaan maaf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kepada seluruh umat Islam bisa berdampak positif bagi kandidat petahana Ahok-Djarot.

"Permintaan maaf ini bisa punya pengaruh elektoral dalam pilkada. Saya kira baik saja pengaruhnya. Bukan soal benar tidaknya, tapi upaya menenangkan situasi," kata Pengamat politik dari Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jeirry Sumampouw, Senin (10/10/2016).

Pernyataan Ahok terkait Surat Al-Maidah ayat 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada 27 september lalu menuai kontroversi.

Ahok mengatakan tidak berniat melecehkan ayat suci Al Quran.

"Saya sampaikan kepada semua umat Islam, ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam ataupun Al Quran," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2016).

20141006_172332_20141006_jeirry-sumampow.jpg
Direktur Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jeirry Sumampow.

Menurut Jeirry Sumampouw, konteks permintaan maaf Ahok ini lebih bertujuan meredakan tensi politik. Selain itu juga menenangkan situasi yang secara sosial bisa kian meningkatkan kerawanan terkait isu SARA.

"Dalam kerangka itu permintaan maaf itu. Mungkin sebagai pemimpin DKI dia merasa bertanggungjawab sebagai Gubernur DKI yang secara resmi masih memimpin DKI," kata Jeirry.

Berita Rekomendasi

Jeirry berpendapat siapa pun yang menggunakan isu SARA dengan melakukan kejahatan tetap harus diusut oleh penegak hukum.

"Penting karena hal-hal seperti ini terus terjadi dan punya daya rusak," kata Jeirry.

Menurut Jeirry pasangan calon sebaiknya tak berdiam diri atas isu SARA.

"Komitmen pasangan calon diuji oleh maraknya isu SARA, bagaimana mereka menolak penggunaan isu SARA," kata Jeirry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas