Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bogor Bertekad Berantas Praktek Pungli
Jajaran bea dan cukai di seluruh tanah air sudah mengalami modernisasi. Oleh karena itu, semua bentuk pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara onl
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM.BOGOR - Jajaran bea dan cukai di seluruh tanah air sudah mengalami modernisasi. Oleh karena itu, semua bentuk pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara online atau komputerize.
"Semua bentuk pelayanan sudah online" tegas Gatot Hariyo Sutejo, kepala kantor Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bogor, Kamis, 13 Oktober pagi, seusai upacara perayaan HUT ke- 70 Hari Bea dan Cukai Nasional di kantornya.
Karena sudah modernisasi dan semuanya online, maka persentuhan langsung dengan pembiayaan tak terduga bisa dihindari. Itu juga yang membuat tidak terjadinya pungutan-pungutan yang tak diinginkan.
Tekad Presiden Joko Widodo untuk menghilangkan "pungli" dari seluruh instansi pemerintah, terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat, sudah selayaknya ditaati.
GH Sutejo yang sudah ketiga kalinya memimpin KPPBC TMPA Bogor, menjelaskan tentang keberhasilan kantornya dalam menindak pabrik miras ilegal di kawasan Depok.
Penindakan pabrik ilegal yang memproduksi 1600 botol perhari itu, dan sudah menjadi home industry sejak tiga tahun terakhir, sekaligus menjadi "kado" bagi HUT Bea dan Cukai Nasional ke-70.
"Kerja keras teman-teman layak diapresiasi" kata GH Sutejo.
Dengan modernisasi, kata GH Sutejo, pihaknya dapat meningkatkan pelayanan kepada seluruh steakholder, memberantas pungutan liar, dan senantiasa berada di garis depan dalam meningkatkan pengawasan perdagangan impor ilegal.
KPPBC TMPA Bogor membawahi enam kabupaten/kota. Yakni, Kabupaten Cianjur, kab Sukabumi, kota Sukabumi, kota Bogor kab Bogor dan kota Depok. tb