Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengunjukrasa Mulai Berdatangan ke Balaikota DKI

Polda Metro Jaya menerjukan 28 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 2800 personel

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengunjukrasa Mulai Berdatangan ke Balaikota DKI
Taufik Ismail/Tribunnews.com
Demo tolak Ahok 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengunjukrasa dari Gerakan Mayarakat Jakarta (GMJ) yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam (FUI) telah berdatangan ke Balaikota ‎Jakarta, Jumat (14/10/2016).

Mereka datang dengan berjalan kaki dan menggunakan sepeda motor dari arah Gambir‎, Pantauan Tribunnews mereka membawa spanduk dan pengeras suara saat berjalan mendatangi Balaikota.

Meski para pendemo sudah memadati depan Balaikota DKI, namun arus lalu lintas di depan kantor Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tersebut belum di tutup.

Sementara itu, ratusan personel TNI-Polri telah bersiaga saat para pengunjukrasa tiba di Balaikota DKI.

Dengan senjata lengkap mereka berjaga di depan kantor Wakil Presiden dan Balaikota Jakarta yang saling berhimpitan.

Polda Metro Jaya menerjukan 28 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 2800 personel untuk mengawal aksi unjukrasa tersebut.

‎"Sewaktu-waktu bisa ditambah sesuai kekuatan masa, apabila (unjukrasa) terjadi di luar dugaan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono.

BERITA TERKAIT

Ia berharap pengunjukrasa menyampaikan tuntutan atau aspirasinya secara damai dengan mematuhi‎ semua aturan yang berlaku, termasuk batas waktu aksi.

"Kalaupun demo (dilakukan) sampai lebih pukul 18.00 Wib, semua bisa dibicarakan. Kalau tidak cukup besok atau lusa bisa ‎dilakukan lagi," kata Awi Setiyono.

Sementara itu mengenai izin unjukrasa sendiri menurut Awi diajukan sejumlah orang dari Gerakan masyarakat Jakarta (GMJ).

Izin unjukrasa terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Estimasi massa yang akan ikut berunjukrasa yakni sebanyak lima ribu orang.

"Tentu nanti akan kita updet karena masa ini dikumpulkan Korlap (kordinator lapangan) darimana saja. Selain itu tersebar di Medsos dan sulit diprediksi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas