Anies Baswedan: Saya Tidak Menawarkan Diri
Anies Baswedan ungkap alasan dirinya ikut dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anies Baswedan ungkap alasan dirinya ikut dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017. Anies merupakan bakal calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia berpasangan Sandiaga Uno sebagai bakal calon wakilnya.
Anies bercerita, setelah diberhentikan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia punya kesempatan untuk berhubungan dengan teman-temannya di partai politik. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk bisa terjun pada Pilkada DKI.
Anies mengaku, meski berhubungan dengan partai politik, ia tak berniat ikut dalam gelanggang Pilkada DKI. Salah satu buktinya, ia tidak mendaftar saat ada penjaringan calon oleh partai politik sebagaimana yang dilakukan oleh beberapa bakal cagub lainnya.
"Saya tak menawarkan diri. Tidak ada cerita saya tawarkan diri. Ada warga negara diundang urusi Jakarta, saya rasa siap. Siapa pun yang undang," kata Anies di Jakarta Pusat, Sabtu (15/10/2016).
Anies mengatakan, dirinya sudah terbiasa diminta untuk mengurusi lingkungan tempat tinggalnya dari hal terkecil, seperti urusan RT. Karena itu, bila diundang untuk mengurusi Jakarta, ia siap.
Anies bercerita dirinya punya banyak misi yang harus ditunaikan. Ia merasa jadi bagian dari generasi baru Indonesia.
"Ketika ada undangan kesempatan untuk bayar balik untuk Indonesia, saya siap," kata Anies.
Rasa Pilpres 2014
Anies juga menanggapi suara miring publik terkait sikapnya yang menerima pinangan Partai Gerindra dan PKS. Anggapan miring itu muncul lantaran Anies pada Pilpres 2014 bersebrangan dengan dua parpol tersebut.
Saat Pilpres 2014, Anies merupakan juru bicara dari Tim Sukses Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sementara Gerindra dan PKS mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Terkait hal itu, Anies mengatakan bahwa Pilpres 2014 sudah usai, tim sukses pun sudah bubar. Pemerintahan Jokowi-JK juga tengah bergulir.
Karena itu, kata Anies, ia memiliki kesempatan untuk mengambil sikap lain, termasuk bergabung ke kelompok yang dulu bersebrangan dengannya.
Anies merasa, masih banyak orang yang menganggap saat ini masih Pilpres 2014. Hal itulah yang memunculkan anggapan miring terhadap dirinya saat dia ikut dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Anies mengatakan, saat ini adalah masa Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia mengaku bahwa dirinya mencari lawan, bukan musuh.
"Kalau musuh saling habisi. Kalau lawan saling menguatkan. Lawan badminton, teman olahraga. Lawan debat, teman berpikir, lawan pemilu, kuatkan demokrasi," kata Anies. (Kahfi Dirga Cahya)