Anies Khawatir Program Basmi Tikus Bernasib Seperti Kebijakan Antisipasi Wabah Kobra di India
"(Program) ini kan masih dikaji, India dulu punya program seperti ini, di sana ada wabah kobra,"
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi program Gerakan Basmi Tikus (GBT), Anies Baswedan mengatakan kebijakan tersebut hampir mirip dengan yang pernah dilakukan pemerintah India.
Ia menjelaskan, di India pernah dibuat kebijakan untuk mengantisipasi wabah ular kobra.
Namun, program tersebut tidak berhasil.
"(Program) ini kan masih dikaji, India dulu punya program seperti ini, di sana ada wabah kobra," ujar Anies, saat ditemui di Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).
Di India, kata bakal calon Gubernur DKI Jakarta ini, pemerintah melakukan pembelian terhadap hewan tersebut.
Namun, warga malah memanfaatkan hewan melata itu dengan membuat peternakan.
Akhirnya pemerintah India menghapus program tersebut karena dianggap gagal dalam menyiasati wabah.
"Akhirnya pemerintah kewalahan dan menghapus program tersebut, lalu yang terjadi para peternak melepas semua kobra, kejadian itu bisa dijadikan pelajaran," kata Anies.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewacanakan program Gerakan Basmi Tikus (GBT).
Setiap satu ekor tikus yang berhasil ditangkap akan dihargai Rp 20.000.