Djarot Geleng-geleng Lihat Kekerasan Satpol PP Tertibkan PKL
Djarot yang melihat peristiwa itu, menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Satpol PP.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penindakan Satuan Polisi Pamong Praja belum persuasif.
Masih ada kekerasan sana-sini begitu melangsungkan penindakan terhadap pedagang kali lima yang berjualan mengganggu arus lalu lintas.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan ke wilayah kota administrasi Jakarta Barat.
Awalnya, Djarot hendak mendatangi kawasan Asemka untuk melihat parkir liar di kawasan tersebut.
Tiba-tiba, mobilnya dibelokkan ke arah lahan kosong di lahan milik PT. Kereta Api Indonesia, Stasiun Beos yang menjadi tempat berdagang sekitar 100 PKL.
Nyatanya, Djarot melihat penindakan tidak manusiawi oleh Satpol PP.
Sekitar 50 personel Satpol PP langsung mengangkut gerobak dagangan PKL ke atas truk bak terbuka milik Satpol PP.
Para pedagang teriak, menangis histeris, melihat gerobak diangkut.
Dan, tanpa dialog, di depan Djarot yang saat itu, didampingi Kepala Satpol PP DKI Jupan Royter Tampubolon dan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.
"Tolong pak jangan angkut gerobak saya. Saya punya anak 12. Saya mau nyari nafkah pakai apa," ucap seorang pedagang yang gerobaknya diangkut kepada personel Satpol PP.
Dengan paksa, gerobak diangkut. Para pedagang tidak terima.
Bahkan, sempat ada lemparan berupa botol plastik, bangku, hingga besi.
"Jangan lempar, ini ada Pak Wagub," kata personel Satpol PP kepada para pedagang, Selasa (25/10/2016).
Djarot yang melihat peristiwa itu, menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Satpol PP.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.