Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan, program gerakan basmi tikus akan tetap berjalan meski dirinya akan cuti kampanye jelang Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017.

Djarot akan menitipkan program itu, kepada pelaksana tugas dari Kementerian Dalam Negeri. Djarot mengatakan, karena tidak menggunakan anggaran, nantinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menjalankan program dengan dana corporate social responsibility.

"Gerakan basmi tikus nanti kami titipkan. Tapi rapat ternyata jujur anggaran tidak ada. Sudah ada tapi sudah terpakai dan gak mencukupi. Tapi ada yang mau bantu, CSR ya. Hibah ya. Terutama yang bergerak di bidang kebersihan," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).

Selain menjalankan program gerakan basmi tikus, ucap Djarot, dirinya ingin menerapkan kembali program ronda malam. Dengan begitu, keamanan bisa dijaga dengan gotong royong.

"Bukan hanya tikusnya ya. Tapi yang harus kita ambil adalah ronda malamnya ini loh. Supaya mereka juga awasi lingkungannya ya," tutup Djarot.

Gerakan Basmi Tikus akan dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rencananya, pada pekan depan akan dimulai. DKI menyiapkan anggaran sebesar Rp 80 juta untuk memenuhi janji membayar tikus hasil tangkapan warga Rp 20 ribu per ekor.

Binatang yang identik dengan lingkungan kotor dan penyakit itu, ditakuti akan menularkan virus Leptospirosis melalui air kencing tikus, kemudian masuk ke dalam genangan air. Apalagi, beberapa bulan ke depan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi hujan akan turun terus menerus.