Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Ingin Blusukan Ke Permukiman yang Menolak Dirinya

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin tahu alasan warga menolak memilih dirinya dalam Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ahok Ingin Blusukan Ke Permukiman yang Menolak Dirinya
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin tahu alasan warga menolak memilih dirinya dalam Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017.

Diketahui 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017 berlangsng masa kampanye.

Pasangan petahana Ahok - Djarot Saiful Hidayat telah memiliki strategi untuk berkampanye.

Partai pendukung pasangan tersebut PDIP, Nasdem, Hanura, dan Golkar sudah menyusun jadwal kampanye untuk Ahok dan Djarot.

Hal pasti, kampanye dialog langsung dengan warga, masih diutamakan.

Dialog dilakukan secara inklusif atau dialog langsung dengan banyak warga.

Berita Rekomendasi

Serta dialog pun dilakukan secara eksklusif atau dialog langsung dengan tokoh-tokoh masyarakat.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok dan Djarot, Wibi Andrino.

"Yang inklusif blusukan rame-rame, yang eksklusif dialog dengan beberapa orang, dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat," ucap Wibi di Kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2016).

Kepada Tim Pemenangan, Ahok meminta agar dijadwalkan bertemu dengan warga-warga yang menolak dirinya untuk berdialog.

Ahok ingin tahu alasan warga melakukan penolakan terhadap dirinya.

"Malah Pak Ahok ingin sekali ke situ. Pak Ahok ingin tahu sebenarnya apa sih, faktor ketidaksukaan masyarakat itu sendiri. Itu akan menjadi fokus," ucap Wibi.

Sebelum warga yang menolak berdialog dengan Ahok atau Djarot, kata Wibi, akan ada prakondisi terlebih dulu.

Tim Pemenangan akan turun untuk menjelaskan maksud pertemuan.

"Untuk titik-titik yang agak sentimen kan sempet ada. Tim akan turun, akan mengundang warga yang tidak bersimpati atau apa, dialogis dengan pasangan calon. Tapi ada prakondisi dulu," katanya.

Dialog inklusif atau eksklusif akan dilakukan dengan warga secara langsung demi menjelaskan visi-misi dari pasangan petahana.
Utamanya, untuk menjadikan Jakarta sebagai kota modern.

"Sebuah kota atau etalase kota modern. Kepemimpinan yang bersih transparan dan profesional. Pembangunan kotanya seperti apa, dan manusianya seperti apa," kata Wibi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas