Rumah 98 Mengutuk dan Menolak Segala Bentuk Isu SARA dalam Pilkada
Rumah 98 dalam hal ini menyatakan sikap untuk mengutuk dan menolak segala macam bentuk isu SARA.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Juru bicara Rumah 98 Benhard Haloho mengatakan aktivis 98 sepakat menolak dengan isu dan fenomena Suku Agama Ras Antar golongan (SARA) yang muncul dalam pilkada.
Menurutnya, seiring menuju pesta demokrasi, ada pihak yang sengaja menyeret publik kepada isu SARA.
"Kita semua tentu harus cermat memasang mata dan telinga menakar eskalasi dan peta pemain dalam pusaran isu yang sensitif dan berbahaya tersebut. Dalam hal ini kami sebagai bagian kaum perubahan, tidak menghendaki bangsa Indonesia menjadi terpecah belah," kata Benhard dalam diskusi kebangsaan di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Jumat (28/10/2016).
Rumah 98 dalam hal ini menyatakan sikap untuk mengutuk dan menolak segala macam bentuk isu SARA.
Mendukung Polri dalam menegakan hukum dan bertindak tegas terhadap segala macam bentuk aksi anarki.
"Mengimbau kepada setiap tokoh agama dan masyarakat untuk menciptakan suasana kondusif. Dan menegaskan kepada elite politik untuk tidak menggunakan isu SARA demi tujuan politik jangka pendek," kata Benhard.
Lebih lanjut dirinya berharap untuk meredam isu SARA, semua elemen bangsa harus ikut dengan masif untuk menyuarakan bahwa SARA tidak boleh dijadikan kepentingan politik untuk tujuan apapun.
Dirinya bahkan mencium ada pihak yang sengaja menciptakan hal tersebut.
"Ada pengkondisian yang dilakukan sekelompok elite dan ini harus disampaikan ke masyarakat. Bahwa cara-cara ini ngga benar dan membahayakan kehidupan sosial masyarakat," katanya.
Untuk diketahui Rumah 98 adalah forum silaturahim para aktivis 98 lintas profesi dan lintas partai.
Mereka berkumpul untuk bersama-sama memulai perubahan dan mengembalikan Indonesia kepada cita-cita para pendirinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.