Djarot Ditolak Warga Saat Blusukan di Kedoya Utara
"Usir, usir, usir si Djarot. Usir si Djarot sekarang juga," teriak massa, yang juga menenteng spanduk penolakan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Blusukan calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di RW 08 Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diwarnai unjuk rasa penolakan.
Puluhan orang yang disebut warga sekitar, mencegat Djarot di tengah blusukannya.
Mulanya, kedatangan Djarot di RW 08 Kedoya Utara berlangsung kondusif meski aparat keamanan dari Polsek Kebon Jeruk dan Polres Jakarta Barat melakukan pengamanan ketat.
Di tengah blusukan, rencana bakal adanya warga yang hendak menolak sebenarnya sudah santer terdengar wartawan yang ikut blusukan Djarot.
Khususnya terlihat dari polisi yang mulai sibuk berbisik dengan sejumlah tim relawan Ahok-Djarot di lokasi.
Djarot terlihat tetap blusukan.
Baru mendekati akhir kunjungannya di kawasan itu, puluhan orang penolak Djarot rupanya ikut mengejar.
Djarot sempat diminta ajudan menyudahi kunjungan dan masuk ke mobil.
Polisi juga sudah siap mengawal Djarot masuk ke mobil. Namun, Djarot memilih mendatangi para pengunjuk rasanya.
"Mana komadannya, komandannya mana. Aku mau bicara dulu," kata Djarot di depan pengunjuk rasa yang membentangkan spanduk, Rabu (9/11/2016).
Para pendemo terlihat berwajah remaja, bahkan ada anak kecil yang ikut-ikutan.
Djarot yang memilih mendatangi pendemo membuat sebagian dari mereka sempat terdiam sesaat.
Djarot akhirnya dipertemukan dengan seorang lelaki paruh baya berbaju koko dengan peci hitam.
Djarot mengajak diskusi langsung.