HMI Nilai Ada Pengalihan Isu Di Balik Penangkapan Kadernya
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Mulyadi Tamsir menilai ada pengalihan isu utama saat aparat menangkap sejumlah kader HMI.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Mulyadi Tamsir menilai ada pengalihan isu utama saat aparat menangkap sejumlah kader HMI.
Apalagi, semenjak tumbangnya rezim orde baru, baru usai aksi 4 November 2016 mahasiswa kembali diciduk aparat.
"Bisa saja penangkapan ini merupakan pengalihan isu utama," ujarnya di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat , Jumat (11/11/2016).
"Makanya kam minta harus kembali ke isu utama yakni penegakan hukum itu yang terpenting untuk rakyat," ucap dia.
Aparat dianggap Mulyadi telah menyalahi demokrasi dengan aksi penangkapan lima kader HMI yang dinilainya tidak bersalah.
Terlebih, kader HMI masih berstatus mahasiswa yang harus mengawal jalannya demokrasi.
"Ini yang kemudian dikhawatirkan oleh gerakan mahasiswa. Karena dengan membunuh aksi demonstrasi maka kritisisme juga dibungkam. Itu bukan demokrasi namanya," katanya.
Dari hal itu, Mulyadi menjelaskan bahwa pemerintahan saat ini telah menodai demokrasi melalui penegak hukum.
Diketahui, Sabtu (5/11/2016) dini hari, sejumlah aparat menangkap lima orang kader HMI usai melakukan unjuk rasa hingga menjemput paksa Sekjen PB-HMI, Amijaya di Sekretariat HMI.