Pukul Pedagang Pecel Lele Karena Pacar Dibuat Mabuk, Fiqih Tewas Ditikam
Melayangnya nyawa Fiqih lantaran ditusuk menggunakan pisau, oleh seorang karyawan Pecel Lele Moro, Cece (19).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Fiqih, tukang parkir berusia 19 tahun ditemukan oleh warga sudah tewas tergeletak, tepatnya di depan Warung Pecel Lele Moro Seneng, Jalan Mangga Besar Raya, Kelurahan Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Minggu (20/11/2016), sekitar pukul 01.20 WIB.
Melayangnya nyawa Fiqih lantaran ditusuk menggunakan pisau, oleh seorang karyawan Pecel Lele Moro, Cece (19).
Berawal kejadian, ketika Fiqih yang merupakan warga di Kebon Jeruk XIX RT 15/09, Maphar, Taman Sari, Jakarta Barat, tengah asik bersama teman-temannya nongkrong di Depan Kwetiau, di Jalan Mangga Besar Raya.
Tak lama kekasih Fiqih, yaitu Firda (16) mendatangi tongkrongan Fiqih dan teman-temannya, yang dalam kondisi mabuk berat.
Fiqih pun bertanya terkait penyebab kekasihnya itu mabuk berat. "Firda menjawab kalau dirinya dibuar mabuk oleh Cece," kata Kapolsek Taman Sari, AKBP Nasriadi.
Menyebut nama Cece seorang karyawan Pecel Lele Moro Seneng, Fiqih yang saat itu langsung emosi dan menghampiri Cece.
Bersama sang pacar dan teman-teman yang satu tongkrongan dengan Fiqih langsung datang ke tempat Cece bekerja.
Saat dihampiri, Cece saat itu tengah sibuk melayani pelanggannya.
Ketika tiba di lokasi, ujar Nasriadi, Fiqih yang bersama Firda dan rekan-rekannya, turun dari motor lalu menghampir Pecel Lele Moro Seneng.
"Ketika itu ada Cece dan rekan kerjanya tengah sibuk melayani konsumennya. Pekerjaan yang sedang dikerjakan Cece terhenti seketika, ketika Fiqih tiba-tiba datang dan langsung mencekik leher Cece. Fiqih saat itu pun nyaris baku pukul dengan Cece di lokasi Cece bekerja. Fiqih yang saat itu tengah emosi terus-terusan beradu mulut dengan Cece," jelas Nasriadi.
Cece tetap beradu mulut dengan Fiqih. Adu mulut terhenti ketika teman setongkrongan Fiqih, melerainya. Fiqih pun semakin emosi, lalu memukul wajah Cece satu kali hingga lebam.
Fiqih pun berteriak, dan meminta kepada Cece, untuk tidak lagi mengajak kekasihnya tersebut mabuk-mabukan. "'Lu jangan lagi ajak cewek gua minum-minum!,' kata Nasriadi menirukan yang dikatakan Fiqih.
Kemudian, Fiqih lalu berniat mengantar pulang kekasihnya itu. Lalu, Cece emosi akibat wajahnya dipukul oleh Fiqih dan seketika mengeluarkan sebilah pisau.
Fiqih tak tahu, lantaran ketika itu sudah berada di atas motor dan ingin beranjak pulang bersama Firda kekasihnya," ujar Nasriadi.
Nasriadi menjelaskan, laju sepeda motor yang dikendarai Fiqih pun dihentikan Cece. Seketika Cece mengeluarkan sebilah pisau dan menusuk dada bagian kiri Fiqih sebanyak satu kali.
"Fiqih langsung tergeletak jatuh dari atas motor bersama Firda yang langsung berteriak histeris. Cece yang kalap menusuk Fiqih, langsung lari ketakutan ketika melihat tubuh Fiqih gemetar. Tak lama, tim buser Reskrim Polsek Taman Sari yang ketika itu sedang melakukan observasi wilayah, secara tidak sengaja melihat seorang pria tergeletak. Teman-teman Fiqih pun memberitahukan jika Cece baru saja melarikan diri dari lokasi," papar Nasriadi kembali.
Cece pun berhasil dibekuk ketika berupaya lari dari lokasi kejadian. Anggota, papar Nasrdiadi, langsung membawa Cece ke kantor Polisi guna dimintai keterangan.
Dari hasil keterangan tersangka, mengatakan kesal lantaran wajahnya dipukul oleh Fiqih. Cece kepada polisi juga mengatakan mengaku suka dengan kekasih Fiqih itu. (Panji baskhara Ramadhan)