Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Alasan Sylviana Mau Jadi Calon Wagub DKI

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni mengatakan, alasannya maju pada Pilkada DKI Jakarta adalah untuk melayani.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ini Alasan Sylviana Mau Jadi Calon Wagub DKI
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni bersama ibu-ibu majelis taklim di Yayasan Ar Rahma, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (20/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni mengatakan, alasannya maju pada Pilkada DKI Jakarta adalah untuk melayani.

“Alhamdulillah saya nyalon bukan cuma ingin marah-marah, memimpin maksudnya. Tapi mau melayani ibu-ibu semuanya,” kata Mpok Sylvi saat memberikan sambutan pembuka pengajian akbar di Yayasan Ar Rahma, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (20/11).

Menurut Mpok Sylvi, keinginannya untuk melayani lebih bagi warga Jakarta dilatarbelakangi pengalamannya selama menjabat sebagai birokrat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sylvi mengatakan, sudah pernah menjabat 11 jabatan yang berbeda dan mengabdi pada masa kepemimpinan tujuh gubernur di Jakarta.

“Apakah selama saya menjabat itu sudah cukup? Saya rasa sih belum. Makanya saya sama Mas Agus komitmen untuk memberikan yang terbaik buat Jakarta. Kami juga sudah mikirin soal bantuan langsung tunai buat warga usaha, amin ibu-ibu,” kata Sylvi.

Pantauan di sana, Sylvi berbicara di hadapan jamaah pengajian mengenakan pakaian bernuansa putih.

Di tempat Sylvi berbicara ada spanduk berukuran besar dengan gambar wajah Agus dan Sylvi serta tulisan Jaringan Santri Indonesia (JSI), Relawan (JSI), serta Tim Sukses Relawan JSI.

Berita Rekomendasi

Di lokasi juga ada beberapa petugas panwaslu (panitia pengawas pemilu) yang mengikuti kegiatan Sylvi di Yayasan Ar Rahma.

Kesulitan modal

Sementara itu, puluhan ibu yang tergabung dalam Komunitas Bank Sampah Lagoa Mandiri yang bertahun-tahun mengelola bank sampah serta kerajinan tangan berbahan sampah daur ulang merasa diabaikan.

Mereka berharap agar pemimpin DKI Jakarta mendatang dapat lebih mendukung kegiatan masyarakat kedepannya.

Keluhan tersebut disampaikan Jeje Jamilah (41), pengurus Komunitas Bank Sampah Lagoa Mandiri kepada calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ketika berkunjung ke sekretariat Bank Sampah Lagoa Mandiri di Jalan Lagoa Terusan Gang IV RT 18 RW 03, Lagoa Koja, Jakarta Utara, Sabtu (19/11).

Perempuan yang merupakan pendiri dari Bank Sampah Lagoa Mandiri itu mengatakan, bank sampah kini mengalami kesulitan, khususnya terkait bantuan dana operasional yang digunakan untuk membeli sampah dari warga.

Akibat keterbatasan modal, pihaknya membeli barang bekas dengan harga lebih rendah dibandingkan harga jual yang ditawarkan pengepul.

Imbasnya, warga yang merupakan nasabah bank sampah itu lebih memilih untuk menjual langsung kepada pengepul. Hal tersebut secara langsung menurunkan pasokan sampah daur ulang seperti koran, kertas, karton, atau sampah plastik seperti botol bekas minuman yang digunakan untuk memproduksi beragam kerajinan.

“Modalnya terbatas jadi terpaksa beli lebih murah dibanding pemulung (pengepul). Misalnya kardus bekas, pemulung harga Rp 1.500 per kilogram, kami cuma Rp 1.200 per kilogram. Buat plastik juga sama. Kalau di pemulung Rp 2.800 per kilogram, kami cuma bisa Rp 2.500 per kilogram. Ya warga jualnya (sampah) ke pemulung,” kata Jeje.

Mendengar keluhan itu, Sandiaga berjanji akan mendukung kegiatan masyarakat seperti halnya Komunitas Bank Sampah Lagoa Mandiri. Bukan hanya diberikan sosialisasi, dirinya mengaku telah menyusun program kerja pemberian bantuan modal hingga Rp 1 miliar kedepannya.

“Ibu-ibu ini adalah pejuang lingkungan. Mereka adalah sosok yang sangat luar biasa. Sudah mengurus suami dan anak, tapi bisa aktif di lingkungan. Jadi harus didukung penuh,” kata Sandiaga.

Peluk Djarot

Sedangkan calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyambangi RT 06 RW 06 Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, dan disambut meriah warga.
Bahkan, warga membolehkan jika calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) datang ke wilayah tersebut.

“Ini saya tanya, kalau misalnya Pak Ahok ke sini, boleh enggak,” tanya Djarot ke warga. “Boleh,” teriak warga kompak, sambil menunjukan simbol dua jari, kepada Djarot.

“Hidup nomor dua, lanjutkan Pak. Jangan takut,” teriak pria itu. “Tidak pernah takut,” jawab Djarot, sambil mengangkat tangan.

Saat Djarot hendak pulang dari kawasan itu, bahkan seorang pria yang disapa Djarot secara mengejutkan memeluk Djarot.

Momen itu sempat membuat kaget relawan dan pengawal Djarot. Ternyata, selagi memeluk, pria itu sambil mendoakan Djarot.

“Enggak apa-apa, aku didoain,” kata Djarot tersenyum. Kedatagan Djarot memang disambut antusias warga setempat.

Dalam kunjungannya ke itu, Djarot menjanjikan, jika dirinya aktif lagi sebagai Wagub DKI setelah cuti kampanye, akan menindak lanjuti untuk membenahi kawasan tersebut. (dwi/ang)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas