Ahok Semprot Pendeta yang Keluhkan Perizinan Tempat Ibadah, Ini Alasannya
Ahok yang mendengar keluhan itu, marah. Muka Ahok memerah. Ahok meminta pendeta itu, tak membuat kericuhan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kesal kepada pendeta Yosua Tewu dari Gereja Bethel Indonesia di apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Yosua menyampaikan keluhannya kepada Ahok. Yosua mengatakan, pembangunan tempat ibadah di Jakarta sejak Ahok memimpin begitu ketat.
"Tempat ibadah tidak ada. Sejak bapak memimpin, agak ketat, Diberi keleluasaan lah," ujar Yosua di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Ahok yang mendengar keluhan itu, marah. Muka Ahok memerah. Ahok meminta pendeta itu, tak membuat kericuhan.
"Jangan membuat rusuh, Balai Kota dibangun masjid karena Balai Kota enggak butuh gereja. Karena ibadah kita bukan jam kerja," ujar Ahok.
Ahok mengetatkan pemberian izin gereja karena rawan disalahgunakan. Pertama, mengenai jumlah jamaat gereja tersebut.
"Kalau orang kristen minta buat gereja, saya tanya dulu jamaatnya berapa. Kalau katolik langsung buka izin, karena katolik enggak bisa buka gereja tanpa jamaat. Saya tanya berapa banyak orang cari uang jual nama gereja," ujarnya.
Mendengar Ahok terus meladeni pertanyaan berbau SARA itu, para pendukungnya pun kompak meminta Ahok berhenti.
"Pak sudah pak, jangan dijawab, nanti dipelintir," teriak para pendukung.
Namun, Ahok merasa perlu menjelaskan pandangannya pada sang pendeta.
"Orang kristen minta diberangkatkan ke Yerusalem? Enggak bisa, karena enggak ada aturan di alkitab kan. Yang islam (diberangkatkan) haji karena itu rukun islam,"ucapnya.
Menurut Ahok, keadilan pembangunan rumah ibadah yang diminta pendeta itu tak tepat.
Ahok pun meminta, warga yang ingin mengadu tidak menanyakan hal sensitif melainkan menanyakan program kerja.
Pembawa acara pun mengingatkan para warga agar tidak menanyakan isu sensitif namun mengeluhkan atau menanyakan program kerja Ahok saja.