Hasil Survei Beda, Desmond: Siapa yang Abal-abal Surveinya? LSI Denny JA atau Indikator?
"Pertanyaan ini lebih terlihat seperti campaign (kampanye). Jadi kesan saya siapa yang abal-abal surveinya? LSI Denny JA atau Indikator?" ujar Desmond
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
![Hasil Survei Beda, Desmond: Siapa yang Abal-abal Surveinya? LSI Denny JA atau Indikator?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/politisi-partai-demokrat_20161124_170517.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Gerindra Desmond J Mahesa menilai ada yang aneh dalam rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait Pilkada DKI Jakarta karena membandingkan antara penguasa dan yang belum berkuasa.
Desmond bingung mengapa Indikator memberikan pertanyaan kepada responden mengenai program yang belum pernah dilakukan oleh pasangan calon gubernur DKI Jakarta.
"Kalau menurut saya, kok yang disurvei antara petahana yang telah berkuasa dan yang belum berkuasa?" ujar Desmond di Kantor Indikator, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Baca: Survei Indikator: Dukungan ke Ahok-Djarot Turun Karena Ucapan Ahok soal Al-Maidah
Baca: Survei Indikator: 50 Persen Warga DKI Menilai Permintaan Maaf Ahok Tulus
Menurut Desmond, pertanyaan yang diajukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia kepada responden yang merupakan warga DKI Jakarta hanya seputar program yang pernah dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat.
Ia pun menanyakan kredibilitas lembaga survei Indikator Politik Indonesia dan membandingkannya dengan LSI milik Denny JA yang menampilkan survei Ahok-Djarot berada di bawah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Pertanyaan ini lebih terlihat seperti campaign (kampanye). Jadi kesan saya siapa yang abal-abal surveinya? LSI Denny JA atau Indikator?" tegas Desmond.
Baca: Survei Terbaru LSI Denny: Elektabilitas Ahok-Djarot Tinggal 10,6 Persen
Lebih lanjut, Desmond pun menganggap survei tersebut hanya menguji antara petahana dan bukan petahana.
"Jadi indikator-indikator survei-nya pun lebih menguji petahana yang berkuasa dan Anies-Agus yang belum berkuasa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi pun menjawab tudingan Desmond bahwa tidak relevan membandingkan antara lembaga survei satu dengan lembaga survei lainnya.
"Kita tidak bisa membandingkan hasil survei dari dua lembaga. Jadi saya nggak bisa membandingkan pekerjaan kami dengan pekerjaan yang lain," jelas Burhanudin.
Burhanudin menambahkan survey LSI Denny JA dilakukan sebelum Ahok ditetapkan sebagai tersangka.
"Setahu saya, Denny JA melakukan survei sebelum Ahok ditetapkan sebagai tersangka. Jadi saya nggak bisa komentari," papar Burhanudin.
Dirinya pun siap jika nantinya ada pihak yang mau melakukan audit metodologi terhadap lembaga survei yang dipimpinnya.
"Kami siap 100 persen diaudit metologinya," tandas Burhanudin.
Rilis survei tersebut turut dihadiri pula oleh Politisi Partai Demokrat Ramadhan Pohan dan Politisi Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily.