Aksi Damai 212 Usai, Nining Bingung Cari Bus dan Rombongannya
Ada hal unik dialami peserta aksi Super Damai 212 di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jumat (2/12/2016).
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada hal unik dialami peserta aksi Super Damai 212 di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jumat (2/12/2016).
Usai mengikuti doa bersama 2 Desember, seorang ibu bernama Nining (45) lupa di mana posisi bus yang membawanya dari Bandung, Jawa Barat, diparkir. Dia juga terpisah dengan rombongannya.
"Lupa busnya di mana," ujar Nining, Jumat (2/12/2016).
Nining meminta bantuan anggota TNI untuk menunjukkan lokasi parkir bus tersebut.
Dua anggota TNI yang berjaga itu membantu memberi petunjuk sesuai ingatan ibu tersebut. Nining juga mencoba menelepon rombongannya. Namun, banyak yang tidak bisa dihubungi.
"Sama rombongan bus. Pada linglung ini teh, banyak yang enggak aktif nomornya," ucap Nining di Jalan Perwira, sekitar Kawasan Istiqlal.
Salah satu anggota TNI mengatakan, bukan hanya Nining yang tersasar. Rombongan yang mulanya bersama Nining juga turut berpencar.
"Bukan dia aja. Temennya yang linglung banyak. Dari Monas bingungnya banyak pintu-pintu," kata anggota TNI tersebut.
Setelah Neneng memberi tahu petunjuk yang diingatnya, TNI itu menunjukkan posisi bus yang ditumpangi Nining kemungkinan diparkir di sekitar Tugu Tani. TNI itu menunjukkan arah Tugu Tani kepada Nining.
Istiqlal Tak Mampu Menampung
Dua lantai Masjid Istiqlal tidak mampu menampung ribuan peserta kegiatan doa dan zikir bersama di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (2/12/2016) kemarin.
Sejumlah peserta pun memilih merebahkan badan dan beristirahat di luar masjid sebelum mengikuti aksi damai di kawasan Monas.
Peserta kegiatan doa dan zikir bersama yang menginap di Masjid Istiqlal lebih banyak berasal dari luar Jakarta.
Pantauan Tribun, mereka mulai berdatangan ke Masjid Istiqlal sejak Kamis (1/12/2016) hingga Jumat (2/12/2016) dini hari.
Demi menuju Masjid Istiqlal, mereka memilih berjalan kaki dari Lapangan Banteng. Sebagian besar bus mereka di parkir di Lapangan Banteng.
Miskun yang berasal dari Bandung, baru sampai di Jakarta pada Kamis sekitar pukul 23.00 WIB. Dia dan teman-temannya langsung bertolak ke Istiqlal.
Satu harapan Miskun adalah segera melepas lelah di Masjid Istiqlal agar bisa fit ketika mengikuti aksi doa dan zikir bersama.
"Tahunya tidak dapat tempat untuk tidur. Sebenar bisa kalau dipaksakan, tapi kurang enak sepertinya," katanya di dekat pintu masuk masjid.
Akhirnya, Miskun dan rombongannya memilih duduk di luar masjid. Mereka membeli karpet dari penjual sebagai alas duduk yang sesekali dia pakai untuk merebahkan badan.
Walau sampai pagi hari dan mulai bertolak menuju Monas, banyak massa yang tidak tidur tapi hampir tidak ada yang berdoa bersama dengan perut kosong. (valdi arief/rizal bomantama)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.