FPI: Aksi 412 Hanya Kepentingan Politik
Ini merupakan aksi umat menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama diproses hukum atas kasus penistaan agama.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPD FPI Jakarta, Habib Novel Bamukmin, menilai aksi sejumlah orang di Bundaran Hotel Indonesia, pada Minggu (4/12/2016), hanya kepentingan politik.
Berbeda dibandingkan aksi 'Bela Islam' yang digelar pada 14 Oktober, 4 November, dan 2 Desember.
Ini merupakan aksi umat menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama diproses hukum atas kasus penistaan agama.
"Kami tak mau komentari aksi murahan. Jauh daripada aspirasi umat, hanya kepentingan politik saja. Marak bayar membayar, jauh daripada tertib, mengotori, pengerusakan luar biasa," ujar Noval kepada wartawan, Selasa (6/12/2016).
Menurut dia, aksi 212 dan 412 tak dapat disamakan.
Dia menjelaskan, aksi 212 untuk tujuan mulia yaitu dakwah.
Sementara aksi 412 tujuan dari syahwat politik.
"Sakit hati mereka ini terhadap penghinaan agama tak bisa dibeli, mereka sudah sadar saatnya bangkit tak mau diperbudaki asing dan aseng," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.