Anies Baswedan Sebut Jakarta Ibu Kota Ketimpangan
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Jakarta adalah ibu kota ketimpangan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Jakarta adalah ibukota ketimpangan.
Ketimpangan antar si kaya dan si miskin sangat tinggi.
"Kemiskinan ekstrim terjadi. Perekonomian besar di Jakarta tapi ketimpangan sangat ekstrim," kata Aneis dalam dialog interaktf dengan sejumlah umat nasrani di gedung PGI, Rawamangun, Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Bila merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) warga mikin yang penghasilannya di bawah Rp 487 ribu perbulan, jumlah mencapai 398 ribu orang.
Sementara warga yang penghasilannya di bawah Rp 1 juta atau dsebut hampir miskin jumlahnya mencapai 3,5 juta jiwa.
"Jumlahnya banyak antara yang poor (miskin) dan almost poor (hampir miskin) padahal keduanya poor," kata Anies.
Menurut Anies, ketimpangan yang tinggi tersebut lantaran gubernurnya terlalu fokus pada pembangunan infrastruktur atau istlahnyya Hard infrstrukctur.
Padahal menurut Anies sebuah kota dikatakan maju apabila pembangunan Hard infrastructur seperti jalan, jembatan, dan gedung dengan pembangunan soft infrastruktur seperti pendidikan, berjalan seimbang.
"Yang terjadi sekarang tidak, yang kaya makin kaya, sementara yang miskin semakin miskin karena tidak adanya eskalator warga untuk naik atau berubah keluar dar kemiskinan," kata Anies.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.