Uchok Curiga Ada Rekayasa Cara Ahok Galang Dana Kampanye
Uchok menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI menelusuri siapa saja penyumbang yang makan malam bersama Ahok.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Warta Kota, Faizal Rapsanjani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, menaruh kecurigaan soal sumbangan dana dalam kegiatan fundraising bertajuk 'Gala Dinner With Ahok'.
"Ahok kan menggalang dana ya, makan. Di samping dia (pendukung) foto bareng, dia harus bayar. Itu harus ditelusuri, apakah ini betul-betul dari masyarakat atau memang itu ada rekayasa," kata Uchok dalam diskusi bertajuk 'Menakar Laporan Kekayaan Cagub-Cawagub DKI Jakarta, di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016).
Uchok menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI menelusuri siapa saja penyumbang yang makan malam bersama Ahok.
"Ada bosnya itu. Nah, itu yang harus diungkap oleh KPU," saran Uchok.
Dalam kesempatan sama, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyebut KPU tidak memiliki wewenang untuk menelusuri laporan dana kampanye.
"Bahwa ini kan tidak dilakukan verifikasi, berapa pun yang dilaporkan dan jumlahnya," ujar Sumarno.
Sumarno mengakui ada kelemahan dalam regulasi laporan dana kampanye ke KPU DKI, seperti tidak adanya lembaga yang berwenang memeriksa laporan dana kampanye.
"KPU tidak diberi kewenangan untuk mengaudit, jadi hanya dana kampanye," imbuhnya.
"Meski di undang-undang iktikad baiknya sudah ada (laporan dana kampanye), tapi itu tidak cukup. Ke depan akan disempurnakan kembali regulasinya. Nanti diserahkan kepada lembaga yang memiliki wewenamg untuk verifikasi," papar Sumarno.
Sebelumnya diberitakan, 'Dinner With Ahok' bertujuan meraup pundi-pundi donasi dari sukarelawan, dengan mengedepankan konsep perjamuan makan malam.
Acara digelar secara tertutup di Hotel JS Luwansa, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2016) lalu.
Untuk makan malam satu meja bersama Ahok, pendukung harus merogoh kocek sebesar Rp 40 juta, yang masuk kategori platinum.
Kemudian, untuk makan malam di barisan meja pertama bertarif Rp 15 juta (gold).
Sementara, untuk normal seating, warga yang ingin makan malam bersama Ahok harus membayar Rp 3 juta.