TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kepolisan Resor Kota Depok meminta seluruh Umat Kristen di Depok tidak perlu takut saat melakukan perayaan Ibadah Natal 2016.

Sebab, kepolisian akan melakukan pengamanan secara maksimal dan khusus di setiap gereja di Depok, sebagai bentuk pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Depok AKBP Candra Sukma Kumara menuturkan, pada perayaan misa atau ibadah malam Natal di Depok, pihaknya akan menurunkan sedikitnya 700 personel, ditambah sekitar 100 personel dari TNI yang diperbantukan untuk menjaga seluruh gereja dan wilayah di Depok.

Pihaknya juga menurunkan sejumlah penembak jitu alias sniper dari Mako Brimob Polri Kelapa Dua, serta dari Brimob Polda Metro Jaya, untuk mencegah kemungkinan adanya gangguan keamanan yang fatal.

Selain itu, kata Candra, polisi juga menurunkan anjing pelacak untuk mensterilisasi dan mendeteksi adanya kemungkinan gangguan.

"Jadi dengan semuanya itu, kami siap memberikan pelayanan dan pengayoman terbaik kepada masyarakat saat perayaan Natal. Ini kami lakukan tanpa memandang agamanya, karena semua warga berhak mendapat pelayanan terbaik dari Polri. Sebab Polri adalah aparat negara," ujar Candra, Selasa (20/12/2016).

Ia mengatakan, dari sekitar 200 gereja di wilayah hukum Polresta Depok, sebagian besar sudah meminta pengamanan ke pihaknya secara langsung.

Meski begitu, lanjutnya, gereja yang tidak meminta pengamanan sekalipun akan tetap dijaga pihaknya, dengan mengerahkan personelnya ke sana.

"Sebagai aparat negara Polri wajib mengakomodir semua umat beragama, dan akan mencegah sikap intolerasi," katanya.

Sebagai bentuk untuk menumbuhkan toleransi, kata Candra, semua polsek di bawah Polresta Depok akan dipasang spanduk ucapan selamat Natal dan tahun baru.

Sebelumnya, Candra menuturkan sedikitnya sekitar 200 anggota Barisan Anshor Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU) juga akan dilibatkan oleh Polresta Depok, untuk menjaga seluruh gereja, saat pengamanan perayaan Natal dan malam tahun baru di Depok.

Menurut Candra, pelibatan anggota Banser NU itu atas kesediaan mereka sendiri, dan saat pelaksanaannya akan berkordinasi dengan Polresta Depok.

"Kami libatkan sedikitnya 200 anggota Banser NU untuk pengamanan perayaan Natal dan tahun baru di Depok. Kami juga dibantu ratusan anggota TNI, serta ada tambahan personel dari Polda untuk membantu pengamanan Natal dan tahun baru d Depok ini," ujar Candra.

Ia memastikan, pengamanan akan dilakukan di seluruh gereja di Depok saat perayaan malam Natal dan malam tahun baru.

Sementara, Kapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan menginstruksikan semua markas polsek di wilayah hukum di bawah Polresta Depok, memasang spanduk ucapan selamat memperingati Natal dan tahun baru bagi Umat Kristen.

Hal itu, katanya, merupakan bentuk toleransi antar-umat beragama yang akan diaplikasikan secara langsung oleh jajaran kepolisian.

"Setiap polsek harus membentangkan spanduk ucapan selamat Natal dan tahun baru. Tujuannya untuk menghormati kebebasan beragama sebagai nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila," ujar Herry usai melakukan inspeksi mendadak kesiapan personel, ke setiap polsek di wilayah hukum Polresta Depok, Senin (19/12/2016) kemarin.

Ia menuturkan, Indonesia merupakan negara berdasakan Pancasila. Karena itu, ia mengajak semua pihak agar bersama-sama bertoleransi terhadap umat beragama lain yang sedang merayakan hari keagamaannya, serta tidak saling membeda-bedakan agama, suku, dan ras.(Budi Sam Law Malau)