Ketika Seorang Ibu Menangis di Hadapan Anies Mengaku Anaknya Belum Bayar SPP
Suasana riuh kampanye Anies Baswedan di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016) berubah menjadi sedih.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
![Ketika Seorang Ibu Menangis di Hadapan Anies Mengaku Anaknya Belum Bayar SPP](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/maesaroh-50-menangis-dihadapan-anies-baswedan-di-pulo-gadung-jakarta-timur-rabu-21122016_20161222_112108.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana riuh kampanye Anies Baswedan di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016) berubah menjadi sedih.
Dalam sesi tanya jawab, seorang ibu bernama Maesaroh (50) bercerita kepada Anies mengenai kesulitan hidupnya.
Maesaroh yang mengenakan daster hijau pudar mengatakan anaknya selalu terlambat ujian sekolah karena belum bayar uang SPP.
"Pak Anies, Anak saya tidak bisa ikut ujian pak karena belum bayar SPP," kata dia.
Sambil meneteskan air mata Maesaroh mengatakan dirinya memang kesulitan untuk membayar uang SPP sekolah anaknya.
Jangankan uang sekolah, untuk kehidupan sehari-hari saja ia kesulitan untuk memenuhinya.
"Saya ini orang minim pak, untuk kehidupan setiap hari aja sulit," katanya.
![Maesaroh (50) menangis dihadapan Anies Baswedan di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016).](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/maesaroh-50-menangis-dihadapan-anies-baswedan-di-pulo-gadung-jakarta-timur-rabu-21122016_20161222_112249.jpg)
Maesaroh (50) menangis dihadapan Anies Baswedan di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016).
Mendengar cerita tersebut, warga yang berada di lokasi kampanye juga ikut meneteskan air mata.
Apalagi saat suara Maesaroh terbata-bata menceritakan kesulitan hidupnya tersebut.
Kepada Tribunnews, Maesaroh mengatakan meski hidup yang dijalaninya sulit, tapi ia ingin anaknya sekolah.
Ia ingin anaknya berhasil di kemudian hari karena mendapatkan pendidikan yang baik.
Ternyata menurutnya menyekolahkan anak bukan hal mudah.
Ia harus meminjam uang untuk membayar SPP ke dua anak perempuannya yang sekolah di bangkus SMP dan Madrasah Aliyah .