Pemprov DKI Serahkan Bantuan Rp 250 Juta Bagi Korban Gempa Aceh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipimpin Sekda Provinsi DKI Jakarta Saefullah menyerahkan bantuan bagi korban gempa bumi Pidie Jaya
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipimpin Sekda Provinsi DKI Jakarta Saefullah menyerahkan bantuan bagi korban gempa bumi Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Jumat (23/12/2016).
Penyerahan bantuan didampingi Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto serta Kepala BAZIS DKI Djubaedi Adih.
Bantuan berupa uang senilai Rp 250 juta tersebut langsung diterima Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Lukfandi selaku Perwakilan Pemprov NAD.
Saefullah mengatakan, selain mewakili Pemprov DKI Jakarta, ia juga mewakili warga DKI Jakarta yang turut merasa prihatin atas kejadian tersebut.
Sementara itu, Kepala pelaksana BPBD DKI, Denny Wahyu Haryanto mengungkapkan bencana Aceh merupakan pelajaran untuk tetap siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana.
“Setelah ini kami akan langsung bertolak ke lokasi di Pidie Jaya. Tentunya kami berharap kejadian ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan pelajaran untuk kita semua agar waspada akan bencana,” katanya berdasarkan keterangan yang diterima wartawan.
Pemprov NAD yang diwakili Sekretaris Pelaksana BPBA Lukfandi mengungkapkan, bantuan yang diberikan Pemprov DKI merupakan bentuk perhatian serta dukungan moril bagi warga Aceh.
Dalam sambutannya, Lukfandi juga menyampaikan sejumlah perkembangan kondisi hari ke-19 pasca gempa yang terjadi 7 Desember 2016.
Total korban jiwa akibat bencana tersebut berjumlah 104 orang, diantaranya di Pidie Jaya 96 orang, Bireuen 2 orang, serta Pidie 5 orang.
Kemudian korban dengan luka yang mendapatkan perawatan di Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 395 orang terdiri dari 268 korban luka berat, serta 127 korban luka ringan.
Sementara di Kabupaten Bieruen tercatat 2 orang.
Hingga saat ini, jumlah pasien yg masih dirawat di rumah sakit sebanyak 83 orang yang tersebar di 4 rumah sakit.
Data Kelompok rentan 17.114 orang terdiri dari ibu hamil 95 orang, ibu menyusui 312, balita 7.310, bayi 1.827, lansia 7.570 orang.
Pengungsi di Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 85.256 orang, yang tersebar di 134 lokasi pengungsian.
Kabupaten Bireuen 1.716 jiwa, serta Kabupaten Pidie 4.295 jiwa.
"Kebutuhan mendesak saat ini tenda utk sekolah darurat dan infrastruktur RSUD Pidie Jaya dan Sarana Ibadah," kata Lukfandi.
Saat ini status tanggap darurat sudah berakhir dilanjutkan dengan status transisi darurat ke pemulihan selama 90 hari.
Berdasarkan informasi Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi gempa susulan pascagempa 6,4 SR pada 7 Desember 2016.
Hingga Kamis 22 Desember 2016 pukul 13.00 WIB, jumlah gempa susulan yang terjadi sebanyak 117 kali.