'Kalau Mau Berangkat Naik Kereta Jam 4 Sore Jangan Datang Jam 8 Pagi'
Jumlah penumpang kereta api meningkat drastis beberapa hari terakhir. Peningkatan tersebut merupakan dampak dari penambahan jumlah perjalanan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah penumpang kereta api meningkat drastis beberapa hari terakhir.
Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukomoro, mengatakan peningkatan tersebut merupakan dampak dari penambahan jumlah perjalanan, yang dilakukan untuk merespon peningkatan permintaan tiket.
"Itu terjadi merata, di seluruh wilayah di Pulau Jawa, Sumatera hanya sedikit (peningkatannya)," ujar Edi Sukomoro kepada wartawan di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (25/12/2016).
Edi Sukomoro mengatakan peningkatan permintaan terhadap tiket KAI itu terjadi antara lain karena perayaan hari Natal, liburan panjang dan rusaknya Jembatan Cisomang di Purwakarta, yang merupakan bagian dari jalan Tol Purbaleunyi yang merupakan jalur Jakarta Bandung.
Ia mencontohkan untuk Stasiun KA Senen, bila pada hari biasa stasiun tersebut melayani 15 ribu penumpang, kini stasiun tersebut dipadati hingga 22 ribu penumpang.
Sedangkan Stasiun KA Gambir yang biasanya melayani 8 hingga 10 ribu penumpang, kini harus melayani lebiih dari 13.500 penumpang.
Tiket untuk menumpangi kereta tambahan itu bisa diakses masyarakat belalui berbagai fasilitas yang disediakan PT KAI bagi masyarakat, mulai dari aplikasi pembelian tiket KAI, booking via situs KAI hingga datang langsung ke stasiun untuk membeli tiket.
Edi Sukomoro memastikan setiap orang yang mendapatkan tiket pasti memiliki bangku.
"Ini penting, biasanya orang salah mengerti, semua penumpang pasti mendapatkan bangku. Kalau mau berangkat jam empat sore, jangan datang jam delapan pagi, itu lah yang membuat stasiun padat," ujarnya.