Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Perampokan Sadis Pulomas Cepat Tertangkap, Bagaimana Cara Polisi Mengungkap Kasus?

Sangat menarik jika menyimak begitu cepatnya para anggota kepolisian berhasil menentukan sekaligus melacak posisi pelaku.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pelaku Perampokan Sadis Pulomas Cepat Tertangkap, Bagaimana Cara Polisi Mengungkap Kasus?
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Polisi kerahkan anjing pelacak untuk mengusut kasus pembunuhan dan dugaan perempokan di Komplek Pulomas Residence, Jalan Pulomas Utara nomor 7A, RT 12/16 Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian melalui Polda Metro Jaya menyatakan telah berhasil menangkap tiga orang tersangka pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur (28/12/2016).

Sangat menarik jika menyimak begitu cepatnya para anggota kepolisian berhasil menentukan sekaligus melacak posisi pelaku.

Pertanyaan paling umum yang muncul adalah “bagaimana cara polisi menyelidiku kasus kejahatan untuk kemudian menentukan dan menangkap pelakunya?”

Ketika kejahatan terjadi, polisi harus menentukan siapa yang melakukan hal itu sehingga pelaku dapat dituntut dan diadili.

Tapi bagaimana polisi menyelidiki kejahatan-kejahatan ini?

Kejahatan sedang berlangsung

Begitu polisi menerima panggilan kejahatan sedang berlangsung, mereka mengirim petugas ke tempat kejadian perkara (TKP) secepat mungkin.

BERITA REKOMENDASI

Petugas mungkin dapat menangkap pelaku kriminal di tempat kejadian.

Sebelum meninggalkan TKP, polisi akan melakukan investigasi dengan mengambil gambar dan mengambil benda yang mereka pikir terhubung ke bukti kejahatan.

Hampir semua orang yang berada di tempat kejadian akan menulis laporan, termasuk pengamatan pribadi mereka, nama-nama dan informasi kontak dari setiap saksi yang potensial, dan setiap item yang mereka ambil dari tempat kejadian.

Kejahatan yang belum terpecahkan

Jika kejahatan tidak dilihat langsung dan terutama serius atau rumit, polisi dapat menetapkan kasus untuk berstatus penyidikan yang dipimpin oleh seorang kepala penyidik. Polisi juga bisa bekerja sama dengan pihak lain, semisal detektif.


Dia kemudian akan mengelola tim penyidik untuk mengembangkan daftar tersangka dan menemukan pelaku yang sebenarnya.

Detektif dapat mengumpulkan bukti forensik, seperti sidik jari, darah, atau air liur yang ditemukan di TKP dan mengirimkannya ke laboratorium untuk analisis.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas