Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala SMA Al Azhar Kelapa Gading dan Wali Kelas Diona Setuju Perampok di Pulomas Dihukum Mati

Perampokan dan penyekapan sadis dilakukan oleh Ramlan Butarbutar (tewas), Erwin Situmorang, Alfin B Sinaga dan Pius Pane

Penulis: Yurike Budiman
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kepala SMA Al Azhar Kelapa Gading dan Wali Kelas Diona Setuju Perampok di Pulomas Dihukum Mati
Tribunnews/HO
Dua pelaku kasus pembunuhan sadis di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur yang terjadi pada Senin (26/12/2016) sore lalu, yakni Ramlan Butar-Butar (kiri) dan Erwin Situmorang (kanan) serta adik Ramlan (tengah) yang dianggap turut membantu persembunyian kedua pelaku berhasil ditangkap aparat kepolisian di kawasan Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/12/2016). Sementara dua orang pelaku lagi masih buron. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rusly Sabhani (50), yang merupakan wali kelas Diona Arika (16), siswi kelas 11 SMA Al Azhar Kelapa Gading, Jakarta Utara yang turut menjadi korban tewas akibat perampokan dan penyekapan di Pulomas, setuju para pelaku dihukum mati.

"Saya setuju para pelaku dihukum mati. Karena ada unsur sengaja menguncikan pintu di dalam kamar mandi yang sempit dengan 11 orang dan anak kuncinya dicabut serta dihancurkan," kata Rusly di tempat mengajarnya, Jumat (30/12/2016).

Hal senada juga disampaikan Kepala SMA Al Azhar Kelapa Gading, Dwiyono Yulianto Prayitno.

Ia berharap para pelaku diproses secara hukum dengan hukuman yang setimpal.

Ia menyampaikan apresiasinya kepada kepolisian yang kurang dari 1x24 jam menangkap pelaku, walau satu pelaku lagi masih dalam pencarian.

"Kami bersyukur dan berterimakasih atas kerja profesional pihak kepolisian yang dalam waktu singkat dapat membekuk pelaku, walaupun ada satu pelaku yang masih buron. Kami yakin dalam waktu dekat polisi akan menangkapnya," kata Dwiyono.

Berita Rekomendasi

Seperti diberitakan sebelumnya, Diona Arika menjadi satu korban tewas dari enam korban lainnya yang juga meninggal akibat kekurangan oksigen setelah komplotan perampok menyekapnya di toilet sempit bersama lima orang lainnya yang ditemukan selamat.

Diona merupakan anak pertama dari Dodi Triono yang juga menjadi korban tewas di kediamannya di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Jakarta Timur, yang ditemukan Selasa (27/12/2016) lalu.

Perampokan dan penyekapan sadis dilakukan oleh Ramlan Butarbutar (tewas), Erwin Situmorang, Alfin B Sinaga dan Pius Pane pada Senin (26/12/2016).

Penyekapan terjadi hingga belasan jam dan mengakibatkan enam orang tewas serta lima lainnya luka-luka.

Mereka yang tewas adalah: Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista alias Amel (teman anak korban), Sugiyanto alias Yanto (sopir), dan Tarso (40) (sopir).

Sedangkan 5 orang korban lainnya selamat adalah: (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas