Jackson Wilmar Tewas Tenggelam Usai Menyerahkan Pelampungnya kepada Ibu Hamil
Ketika banyak penumpang lain yang juga loncat dari kapal, Jackson merasa perlu menyerahkan satu-satu penyelamatnya itu.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Dewi Agustina
Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musibah terbakarnya KM Zahro Express saat berlayar ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (1/1/2016) kemarin terselip beberapa cerita heroik.
Satu di antaranya adalah yang dilakukan Jackson Wilmas. Laki-laki 40 tahunan itu meninggal karena tenggelam setelah meloncat dari kapal ke laut lepas.
Hal itu diutarakan seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan Posko Ante Mortem, Rumah Sakit Polri Dr Soekamto Kramatjati. Namanya Hekson, dia mengaku sebagai adik kandung Jackson.
Hekson yang tinggal di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan itu, menyebutkan tindakan inspiratif sang kakak diketahui penumpang lain yang selamat. Penumpang itu, juga teman satu rombongan Jackson.
Dia menuturkan, Jackson yang bekerja di sebuah kafe bilangan Bogor, Minggu (1/1/2017) bertolak ke Pulau Tidung untuk berlibur dengan rekan-rekan kerjanya.
Baca: 'Begitu Asap Mulai Tebal Saya Lompat ke Laut, Penumpang Juga Ikutan Lompat'
Saat kapal mulai mengeluarkan asap, Jackson yang telah menggunakan pelampung badan seketika meloncat.
Namun, ketika banyak penumpang lain yang juga loncat dari kapal tidak mengenakan pelampung, Jackson merasa perlu menyerahkan satu-satu penyelamatnya itu.
"Dia sebenarnya sudah pakai pelampung, tapi diberikan ke seorang perempuan yang sedang hamil di laut," kata Hekson.
Akibat pengorbanannya, Jakcson pun tewas karena tenggelam.
"Setahu saya, dia tidak bisa berenang," kata adik Jakson.
Meski demikian, kondisi jenazah Jackson lebih baik ketimbang korban lainnya yang tubuhnya terbakar hingga tidak dikenali lagi.
Keluarga masih mengenali tubuhnya, perubahan hanya sedikit karena banyak air laut yang tertelan saat tenggelam.
Saat ditemui di depan Posko Ante Mortem RS Polri, Hekson tampak menemani anak kandung Jackson tengah menunggu giliran diambil sampel DNA-nya.
Sedang anggota lain tampak larut dalam duka di luar gedung. Mereka saling berpelukan dalam tangis.
"Sekarang kami sedang mempersiapkan dokumen-dokumen yang diminta untuk memulangkan jenazah. Kami harap bisa pulangkan malam ini," katanya.
Keluarga berencana menguburkan Jackson secara Katolik di pemakaman dekat rumah orang tua mereka, bilangan Pondok Aren.