Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tony dan Istri Sempat Saling Berteriak dari Balik Kobaran Api dan Kepulan Asap Tebal

Namun, penantiannya berakhir setelah tim DVI RS Polri menyampaikan satu jenazah teridentifikasi bernama Nia Kurniati.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tony dan Istri Sempat Saling Berteriak dari Balik Kobaran Api dan Kepulan Asap Tebal
Abdul Qodir/Tribunnews.com/Repro
Nia Kurniati, 33 tahun, asal Bandung Jawa Barat, menjadi satu dari tiga korban tewas terbakarnya KM Zahro Express yang berhasil teridentifikasi tim DVI RS Polri. 

Ia masih ingat betul detik demi detik momen ledakan kedua tersebut. Ia melihat pintu bagian mesin dan seorang ibu terlempar beberapa meter akibat ledakan itu.

"Ledakan yang kedua lebih besar, sampai pintu dan seorang ibu-ibu terlempar jauh. Saya lihat baju dan punggung ibu itu hamgus terbakar," ujarnya.

Tony mengaku tetap berusaha memasuki pintu masuk dek tempat para penumpang kendati saat itu kobaran api dan kepulan asap hitam makin membesar.

Sebab, ia belum melihat istri, anaknya maupun anggota keluarganya sesaat ledakan besar itu.

Bahkan, ia sempat mencoba memadamkan sumber api dengan air yang berasal dari toren atau tangki penampung air di sisi samping kapal.

Namun, usahanya tak membuahkan hasil. Justru api makin membesar hingga membuat lengan kiri, telinga, sebagian wajah dan punggungnya melepuh terkena jilatan api.

Tiba-tiba, Tony mendengar teriakan minta tolong dari sang istri dari balik kobaran api dan asap tebal.

Berita Rekomendasi

"Pas yang di atas pada teriak panas, panas..., tiba-tiba saya dengar suara istri saya manggil saya. 'Papi, Tony, tolong..! ' Saya balas berteriak panggil dia, tapi suaranya enggak terdengar lagi. Dan api sudah makin besar, asap sudah kemana-mana," ucap lirih Tony sembari menitikkan air mata ke wajah anaknya yang digendong.

Kobaran api dan asap yang makin besar di sekitarnya membuat Tony tak banyak pilihan. Kini, ia berusaha menyelamatkan diri dengan mencari-cari pelampung. Ia berjalan di tepi kapal sembari menghindari jilatan api. Namun, upayanya gagal karena jilatan api makin besar mengenai tubuhnya.

Lantas, ia memilih melompat ke laut tanpa alat bantu apapun. Ia bisa selamat saat berada di laut karena berpegangan dengan styrofoam atau gabus yang dibawa penumpang lain dari atas kapal.

Teriakan minta tolong dari sang istri kala itu menjadi suara terakhir buat Tony. Karena tim DVI RS Polri memastikan satu dari tiga jenazah yang teridentifikasi beridentitaa sebagai Nia Kurniati. (coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas